"Kami sudah memanggil yang bersangkutan (dokter). Secara kronologi kami baru mengumpulkan informasi terkait pasien yang ditangani dokter itu, tapi informasi belum lengkap," ujar Kadinkes Ngawi Yudhono, Jumat (10/5/2024).
Selain memanggil dokter yang bersangkutan, Dinkeas juga akan menginvestigasi kasus ini lebih lanjut. Mereka mencari informasi dari dokter lain yang menangani warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi itu.
"Memang beliau yang tangani, tapi ada beberapa dokter yang tangani juga. Nanti kami harus mendapatkan informasi yang lengkap dulu," kata pria yang akrab disapa Yudho itu.
"Kami undang juga dokter di RSUD Mantingan yang tugas di klinik. Beliau sudah lama juga bertugas," sambungnya.
Yudho meminta agar masyarakat tidak langsung menyimpulkan jika meninggalnya pasien karena cabut gigi.
"Untuk masyarakat jangan langsung menyimpulkan jadi takut untuk perilaku ke dokter gigi," tandas Yudho.
Sebelumnya, Davin Ahmad Sofyan, warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi kehilangan istrinya untuk selama-lamanya pada 27 April 2024.
Sang istri, Nira Pranita Asih meninggal usai menjalani operasi torakotomi untuk menangani infeksi di bagian dada yang diduga akibat pencopotan gigi geraham yang dilakukan pada 28 Desember 2023.
Diawali gusi yang membengkak, peradangan kemudian ditemukan menjalar ke bagian leher hingga ke paru-paru.
(dpe/dte)