Buaya di Madiun Diserahkan ke BKSDA Usai Penemu Bingung Mau Ditaruh Mana

Buaya di Madiun Diserahkan ke BKSDA Usai Penemu Bingung Mau Ditaruh Mana

Sigeng Harianto - detikJatim
Kamis, 09 Mei 2024 05:30 WIB
Buaya di Madiun
Buaya di Madiun yang sempat dikira biawak ditemukan menggigit sandal. (Foto: Dok. Istimewa)
Madiun -

Buaya yang sempat dikira biawak ditemukan di Dusun Magersari, Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, Madiun telah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim. Penemu buaya sempat kebingungan mau menaruhnya di mana.

Penemu buaya itu adalah Agus Musali (43), warga Desa Golan, Kecamatan Sawahan, Madiun. Dia menemukan buaya yang sempat dikira biawak itu saat sedang mencari ikan di Dusun Magagersari.

"Temuan buaya sudah kita serahkan ke BKSDA Jatim lewat BKSDA Madiun dua hari setelah penemuan," kata Agus saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (8/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengaku penyerahan buaya kepada BKSDA Jawa Timur bersama BKSDA Madiun pada 2 Mei 2024 lalu itu setelah dirinya kebingungan 2 hari menaruh buaya yang ditemukan itu di kolam ikan miliknya.

"Sempat bingung saya taruh kolam kecil dari gorong-gorong yang ada ikan lele ternyata dimakan. Dua ekor lele di makan. Lalu saya disarankan teman menyerahkan hewan yang katanya dilindungi ini," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA Jatim Agustinus Krisdijantoro membenarkan buaya temuan warga Madiun sudah diserahkan. Buaya itu sudah diteliti dan diketahui jenis buaya muara (Crocodylus porosus).

"Jadi hari Kamis 2 Mei 2024, Bidang KSDA Wilayah I Madiun melakukan pengamanan dan menerima penyerahan dari masyarakat satwa liar yang dilindungi Undang-undang jenis Buaya Muara (Crocodylus porosus). Kemudian tanggal 3 Mei baru dibawa ke BKSDA Jatim di Sidoarjo," katanya.

Buaya itu, lanjut Agustinus, memiliki panjang 60 cm. Pihak BKSDA juga sempat melakukan penelusuran kepada warga yang tinggal di lokasi temuan buaya, mereka menyatakan temuan buaya itu baru pertama kali terjadi.

"Atas penemuan anakan buaya muara di lokasi itu, kami mengumpulkan informasi bahwa lokasi penemuan buaya itu bukan merupakan habitat bagi satwa itu," kata Agustinus.

"Dari keterangan warga sekitar juga dinyatakan mereka belum pernah melihat atau mendengar ada buaya di tempat itu sebelumnya. Di samping itu sungai kanal ini merupakan sungai buatan untuk irigasi pertanian," kata Agustinus.

Untuk memastikan apakah masih ada induk buaya di lokasi buaya muara anakan itu ditemukan, Agustinus mengatakan perlu adanya survei lebih lanjut.

"Perlu survei lebih lanjut apakah memang ada indukannya atau tidak. Atau anakan buaya itu lepasan dari seseorang," tandas Agustinus.

Sebelumnya, kemunculan buaya itu beredar dalam sebuah video yang tersebar di grup WhatsApp. Dalam video berdurasi 57 detik itu buaya yang ditemukan tampak menggigit sandal jepit. Ada suara dua pria yang terdengar heran dan kaget saat melihat buaya itu.

"Iki lho lur, deloken lur (ini saudara, lihatlah saudara)," ucap seorang pria dalam video yang dilihat detikJatim.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads