Tangkal DBD, Banyuwangi Optimalkan Desa Bebas Nyamuk Didukung Kemenkes

Tangkal DBD, Banyuwangi Optimalkan Desa Bebas Nyamuk Didukung Kemenkes

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 09 Mei 2024 05:01 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meluncurkan Desa Bebas Nyamuk.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meluncurkan Desa Bebas Nyamuk. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi meluncurkan Program Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak di kantor Kecamatan Srono. Program ini langsung dicanangkan di 15 Desa, 2 kecamatan.

Seluruh pihak diminta terlibat dalam upaya mencegah demam berdarah dengue (DBD). Dengan dukungan Kemenkes, program itu melibatkan 150 kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) yang akan dibekali materi edukasi bahaya nyamuk Aedes Aegypti dan cara pencegahannya.

"DBD bisa dicegah dengan bagaimana kita menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari menghilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk, hingga menggunakan obat anti nyamuk. Ini perlu dijadikan kebiasaan kita," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (8/5/2024).

Program ini dioptimalkan dengan sinergi berbagai dukungan dari perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) Enesis yang berkolaborasi dengan meningkatkan kesadaran pencegahan DBD melalui bekal kader lotion anti nyamuk untuk masyarakat desa sasaran secara gratis.

Selain itu, perusahaan yang memproduksi lotion anti nyamuk merk Soffel itu juga akan menggerakkan para kader dalam mendeteksi sekaligus menangani tempat-tempat yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Ipuk berterima kepada Enesis Group yang turut andil dalam menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk di Banyuwangi. Khususnya DBD yang banyak menyerang masyarakat.

"Banyuwangi saat ini sedang dalam situasi yang perlu kerja sama berbagai pihak untuk menuntaskan kasus demam berdarah," kata Ipuk.

Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak menurut Ipuk akan berkesinambungan dengan program pemerintah. Kalau Kemenkes punya gerakan 3M plus, Pemkab Banyuwangi punya Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN).

"Ayo dijalankan bersama-sama gerakan-gerakan ini untuk meminimalisir risiko penyebaran kasus demam berdarah," ujarnya.

Ada 2 kecamatan yang menjadi sasaran program tersebut. Yakni Kecamatan Srono dan Muncar. Keduanya kecamatan dengan tingkat kasus demam berdarah tertinggi selama 2024.

Data Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa kasus DBD di Banyuwangi sepanjang 2024 ini mencapai 234 kasus. Sebanyak 6 orang di antaranya meninggal dunia.


(dpe/iwd)


Hide Ads