Willy Ariska (68), warga Kelurahan Panderejo, Banyuwangi hadir di antara puluhan orang peserta program hapus tato gratis Polresta Banyuwangi. Sang kakek telah membulatkan tekadnya menghapus tato di lengan kanan dan kirinya yang penuh kenangan tentang kisah asmaranya semasa muda.
Bahkan istri maupun anak-anaknya tak mampu mendorong Kakek Willy menghapus tatonya yang sarat kenangan para mantan kekasihnya itu. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya membulatkan tekad menghapus tato-tato itu adalah cucunya.
"Cucu saya yang kecil itu sering negur. Saya malu. Akhirnya saya memutuskan ikut program hapus tato di Polresta Banyuwangi," kata Willy dengan wajah tersipu kepada detikJatim, Jumat (3/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Willy mengatakan tato di kedua lengannya punya cerita panjang. Ada kenangan soal kisah asmaranya selama hidup. Mulanya dia mengaku berat untuk membuang kenangan itu, tapi sang kakek akhirnya membulatkan tekadnya demi sang cucu.
Sudah 2 kali ini Willy mengikuti program hapus tato Polresta Banyuwangi. Setelah 2 kali program itu dia baru bisa menghapus tatonya yang terukir di lengan sebelah kiri.
"Yang kanan belum karena kata petugas cukup sulit. Soalnya tato tinta warna. Kalau yang kiri ini tato tinta hitam. Ini masih 2 kali proses. Kata petugasnya, 8 kali baru bisa bersih," terangnya.
Total ada 30 orang yang mendaftar dalam program hapus tato gratis tersebut. Program hapus tato gratis untuk kali kedelapan digelar di Klinik Pratama Polresta Banyuwangi.
Program itu disambut antusias oleh masyarakat Banyuwangi. Selain Kakek Willy, Nova Purnama Sari (27) juga mengikuti program itu setelah memutuskan mualaf menjadi seorang muslimah. Dia mengaku hampir 8 tahun memiliki tato itu.
"Dulu saya beragama Hindu, 3 tahun lalu saya menjadi mualaf. Saya ingin memperbaiki diri," ujarnya.
Program hapus tato Polresta Banyuwangi menurut Nova sangat membantu. Tidak mudah menemukan program serupa. Untuk menghapus tato secara mandiri Nova mengaku tidak mampu karena butuh biaya jutaan rupiah.
"Jadi program ini sangat membantu," tegasnya.
Bagian Teknis Pelaksana Hapus Tato, Novi Chandra Pribadi menjelaskan proses penghapusan tato tidak bisa hanya sekali proses. Untuk mendapatkan hasil bersih sempurna memang butuh beberapa kali tahapan penghapusan.
"Jenis tato, tinta, usia tato dan kedalaman tusukan menjadi penentu lama dan tidaknya proses penghapusan. Untuk penanganan ada yang cukup 5 kali, bahkan 10 kali baru bisa hilang," katanya.
Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!
(dpe/iwd)