.webp)
Kerja keras tak akan mengkhianati hasil. Hal ini lah yang dialami Ahmad Hafidh Azkia Alam (40). Kerja kerasnya selama ini berbuah manis usai karya miniatur mobil dan dioramanya banyak dilirik warga asing.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Haqi, sapaan akrabnya. Ia tak menyangka, kerja kerasnya membuat miniatur mobil dan diorama, juga bisa digunakan untuk membayar pegawai.
Sebelum mengenal miniatur mobil dan diorama, Haqi telah berkecimpung dalam dunia desain 3D. Berbekal kemampuan desain 3D, dia merantau ke luar negeri untuk bekerja. Ia mengawali karier dengan bekerja di dunia pembuatan game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Miniatur mobil dan diorama buatan Haqi Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim |
"Selama bekerja di pembuatan game itu sudah banyak berganti-ganti tempat (studio). Untuk game yang pernah saya kerjakan itu, seperti Dirt 3, F1, Final Fantasy 15, Street Fighter V, Remant 2 dan lain-lain," ujarnya, Senin (29/4/2024).
Setelah melanglang buana cukup lama sejak tahun 2010, Haqi pun membuat sebuah start up studio desain 3D bernama Estungkara Digital pada tahun 2022. Lewat wadah tersebut, Haqi semakin mengasah kemampuan desain 3D.
Pada tahun 2023 Haqi mulai terpikir untuk membuat miniatur mobil dan diorama. Berbekal kemampuan desain 3D, dia mencoba membuat miniatur mobil menggunakan 3D printing berbahan resin.
"Memang saya suka miniatur dan mengoleksi diecast. Karena memiliki kemampuan desain 3D, kepikiran buat miniatur mobil itu. Awalnya sendirian coba-coba buat gitu di rumah," ujar warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu.
"Setelah jadi, saya posting di komunitas 3D print. Terus kok banyak yang suka dan tertarik. Akhirnya saya putuskan bisnis aja sekalian. Awalnya itu cuma buat velg aja, terus lama-lama jadi body dan segala macam," kata dia.
 Haqi saat bergelut dengan miniatur mobil ciptaannya Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim |
Miniatur mobil buatan Haqi ini memiliki kelebihan tersendiri. Di mana dalam pengerjaannya, dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Baik bagian lampu, kaca, roda, tempat duduk hingga disc brake.
Selain presisi, miniatur mobil buatan Haqi banyak diminati orang karena pemesanan bisa custom dan menyesuaikan pelanggan. Bahkan, tidak sedikit miniatur mobil jenis lama yang dia buat. Seperti salah satunya Kijang 1995.
Banyaknya orang yang berminat dengan karyanya, membuat Haqi semakin bersemangat dan terpacu. Dia pun membuat start up dengan nama AMEscale, sebuah perusahaan yang menjual aneka miniatur mobil dan diorama.
"Bulan Agustus 2023 itu sudah mulai produksi buat konsumen. Alhamdulillah sampai sekarang banyak pesanan. Yang pesan bukan hanya di Indonesia, tapi luar negeri juga seperti Amerika, Jerman, dan Filipina," terang pria berusia 40 tahun itu.
Harga untuk satu miniatur mobil ukuran 1:64 berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Sedangkan untuk diorama berkisar antara Rp 150 ribu sampai jutaan rupiah.
Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.
(hil/dte)
