Duka mendalam menyelimuti keluarga penambang pasir Ahmad Arif (35). Arif hilang saat perahu penambang pasir yang ditumpanginya terbalik lalu tenggelam. Hingga kini Arif belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian.
Kerabat dan keluarga korban yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian berkumpul di tepi sungai ketika Tim SAR terus mencari jenazah Arif. Salah satunya adalah Yati (30), warga Desa Semanding, Bojonegoro yang merupakan salah satu kerabat korban.
Yati menuturkan Ahmad Arif adalah suami dari sepupunya yang bernama Romawin (30). Keduanya telah menikah selama 10 tahun dan saat ini memiliki 2 orang anak. Anak pertama mereka duduk di bangku SD kelas 6, sedangkan anak kedua masih balita berusia 1 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas Arif ini sepupu kalau dengan aku, anaknya 2. Usia SD kelas 6 dan baru satu tahun yang cewek. Ini banyak kerabat yang di sini berdoa agar mas Arif segera ditemukan," ucap Yati, Selasa (23/4/2024).
![]() |
Yati menyebutkan bahwa tidak ada satu pun keluarga yang menyampaikan memiliki firasat tertentu sebelum kejadian perahu terbalik yang membuat Arif hilang. Namun, Yati mengatakan sebelum Arif berangkat kerja menunjukkan kebiasaan yang beda dari hari-hari sebelumnya.
"Keluarga nggak ada yang dapat firasat, namun kemarin pagi banyak yang cerita dari tetangga. Arif seakan-akan pamitan. Tiap orang yang dijumpai selalu disapa saat menuju ke Bengawan," kata Yati.
Sebelumnya, perahu yang ditumpangi Arif bersama 3 orang rekannya untuk menambang pasir terbalik dan tenggelam di Bengawan Solo, Desa Semanding Kecamatan Bojonegoro. Tiga rekan Arif yang selamat adalah Saparun dan Kamali warga Desa Samanding, Bojonegoro serta Sodik warga Simo, Tuban.
![]() |
Hingga siang ini, proses pencarian di hari kedua, sebanyak 4 perahu boat dikerahkan tim SAR gabungan yang dibagi menjadi 4 regu. Mereka disebar menyusuri Bengawan Solo hingga radius sekitar 25 km.
"Proses pencarian sudah sampai timur jembatan Kanor, sekitar 25 km dari titik laka air. Empat regu dibentuk untuk mempercepat proses pencarian," ujar salah satu petugas SAR dari Brimob, Aiptu Yanto.
(dpe/iwd)