.webp)
Salat duha merupakan salah sunah yang dilaksanakan pada waktu duha. Duha artinya waktu matahari terbit hingga menjelang masuknya waktu zuhur. Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online, salat duha dikerjakan sebanyak minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Hukum salat duha adalah sunah muakadah yang artinya dianjurkan untuk dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana wasiat yang disampaikan Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah sebagai berikut.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : " أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام " ( رواه البخاري
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Rasulullah SAW, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal, pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat duha (setiap hari), ketiga salat witir sebelum tidur.
Niat Salat Duha Dua Rakaat
Salat duha boleh dikerjakan minimal dua rakaat. Berikut niat salat duha dua rakaat yang bisa dibaca saat menjalankan ibadah sunah muakadah ini.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat salat sunnah duha dua rakaat karena Allah ta'ala.
Tata Cara Salat Duha
- Membaca Niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca salah satu surah di Al-Qur'an. Dikutip dari NU, pada rakaat pertama surah yang dianjurkan untuk dibaca adalah As-Syamsu. Sedangkan rakaat kedua dianjurkan membaca surah Ad-Duha. Akan tetapi boleh membaca surah lain seperti Al-Ikhlas atau Al-Kafirun.
- Melakukan rukuk
- Melakukan sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Melakukan sujud kedua
- Kemudian melaksanakan rakaat kedua sesuai dengan rakaat pertama
- Selepas salam atau selesai seluruh salat, membaca beberapa doa
Baca juga: 7 Amalan Sunah di Bulan Syawal |
Doa Setelah Salat Duha
Ada beberapa doa yang bisa dibaca setelah melaksanakan salat duha. Dikutip dari laman resmi NU Online, berikut doa yang bisa dibaca setelah salat duha.
1. Doa Pertama
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin: Allâhumma innad dlahâ'a dlahâ'uka, wal bahâ'a bahâ'uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ'i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu'siran (mu'assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba'îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ'ika wa bahâ'ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta 'ibâdakas shâlihîn.
Artinya: Wahai Tuhanku, sungguh duha ini adalah duha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang salih.
2. Doa Kedua
اَللّٰهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ
Latin: Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.
Artinya: Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.
3. Doa Ketiga
Doa berikut ini dapat dibaca sebanyak 40 atau 100 kali. Berikut bacaan doanya lengkap latin, Arab, dan terjemahan.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Latin: Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub 'alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya: Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I'ânatut Thâlibîn, juz I, halaman: 255).
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/irb)
