Sebanyak 1.057 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terverifikasi dan menempati area dalam Stadion Gelora Brantas, akan segera direlokasi ke Pasar Induk Among Tani, Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, kebutuhan untuk relokasi pedagang sangat mendesak. Sebab, area stadion tersebut bakal segera direvitalisasi untuk pembangunan menjadi kawasan pusat olahraga.
Setiap pedagang akan dibagi sesuai dengan zonasinya masing-masing. Seperti zona pangan basah, pangan kering, siap saji dan non pangan. Meskipun dengan sistem penataan berupa lincak seluas 1 x 1,8 meter, tetap harus seragam dan sebagian pedagang akan mendapatkan los seluas 1 x 2 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk jam operasional pedagang, yakni mulai pukul 22.00 WIB hingga 07.00 WIB. Diharapkan, nanti pedagang bisa menaati peraturan dan kesepakatan waktu yang telah disepakati, sehingga tidak mengganggu aktivitas Pasar Among Tani di siang harinya.
Aries berharap, dengan segera direlokasinya pedagang, maka kawasan Stadion Gelora Brantas bisa segera dikembalikan sesuai fungsinya awalnya.
Ia menegaskan, akan melakukan sanksi sesuai yang telah disepakati, jika pedagang tidak menaati peraturan yang berlaku di Pasar Induk Among Tani.
"Tujuannya adalah untuk kenyamanan bersama semua yang beraktivitas di Pasar Induk Among Tani. Baik pedagang maupun pembeli masyarakat Kota Wisata Batu maupun wisatawan," ujarnya. Minggu (21/4/2024).
Dengan masuknya pedagang pasar pagi, maka kehidupan Pasar Induk Among Tani dapat dipastikan berjalan selama 24 jam.
"Kita berharap perekonomian Kota Wisata Batu semakin tumbuh berkembang, tidak hanya sektor pariwisata tapi juga sektor perdagangan yang akan berdampak bagi masyarakat Kota Batu," terangnya.
Sementara itu, Kepala Diskumperindag Aris Setiawan mengatakan, pedagang pasar pagi rencananya akan direlokasi pada 6 Mei 2024, sembari menunggu proses produksi lincak (meja untuk berdagang) agar seragam untuk pedagang pasar pagi nantinya.
(hil/fat)