Tergelincir ke Gorong-gorong Saat Hujan Deras, Balita di Kota Blitar Tewas

Tergelincir ke Gorong-gorong Saat Hujan Deras, Balita di Kota Blitar Tewas

Fima Purwanti - detikJatim
Sabtu, 20 Apr 2024 18:46 WIB
Korban balita yang tewas terseret arus gorong-gorong di Blitar dievakuasi ke RS
Korban balita yang tewas terseret arus gorong-gorong di Blitar dievakuasi ke RS (Foto: Dok. Istimewa)
Blitar -

Seorang anak berusia 5 tahun tewas usai terseret aliran air di gorong-gorong di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Korban diduga tergelincir ketika air gorong-gorong di depan rumahnya meluap. Meluapnya air gorong-gorong itu disebabkan hujan deras.

Perawat UGD Puskesmas Kepanjenkidul Kota Blitar Afif menyebut, korban tiba di puskesmas sekitar pukul 15.05 WIB. Korban merupakan balita perempuan berinisial SKR.

"Pasien datang sekitar pukul 15.05 WIB, dengan kondisi pasien atau balita perempuan tersebut sudah dalam keadaan sianosis atau kurangnya oksigen dalam darah, dan sudah tidak napas," terangnya kepada detikJatim, Sabtu (20/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Afif, pihaknya telah melakukan prosedur bantuan pompa jantung sebagai tindak pertolongan pada korban. Namun sepuluh menit berlangsung, tidak ada perkembangan pada kondisi korban. Korban kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.

"Kami lakukan pertolongan pertama, namun karena kondisi korban sudah sianosis. Selanjutnya dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan informasi yang diterima, lanjut Afif, korban sempat terseret arus aliran air di gorong-gorong. Korban sebelumnya sedang bermain atau melihat aliran air di gorong-gorong saat hujan deras di depan rumahnya bersama kakaknya.

"Dari informasi yang kami terima korban diduga tergelincir saat melihat aliran air yang meluap di gorong-gorong. Selanjutnya terbawa arus sekitar 2 kilometer," terangnya.

Korban diduga hanyut sekitar pukul 13.30 WIB, namun baru ditemukan di TKP yakni Jalan Ciliwung (Depan SMPN 3 Kota Blitar) sekitar pukul 14.30 WIB. Nahasnya, korban tidak langsung dibawa ke Puskesmas yang tak jauh dari TKP.

"Tidak langsung dibawa ke sini (Puskesmas), padahal jarak TKP dan rumah korban melewati puskesmas. Korban dibawa ke sini, setelah ada dua pihak yang menyatakan korban masih hidup dan sudah meninggal. Jadi bisa dibilang telat penanganannya," jelas Afif.

Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka, sebelum akhirnya dimakamkan.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads