1.948 Jiwa Terdampak Banjir Bandang Trenggalek

1.948 Jiwa Terdampak Banjir Bandang Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 19 Apr 2024 23:55 WIB
Rumah terdampak bencana di Trenggalek
Rumah terdampak bencana di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat bencana alam banjir dan tanah longsor berdampak langsung terhadap ribuan warga di delapan kecamatan. Dampak paling parah terjadi di Kecamatan Munjungan.

Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, bencana banjir terjadi 18 desa yang tersebar di delapan kecamatan. Yakni Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan, Gandusari, Kampak, Watulimo, Munjungan dan Kecamatan Panggul.

"Jumlah keluarga yang terdampak banjir mencapai 541 KK atau 1.948 jiwa. Sementara itu jumlah rumah yang terendam 541 unit," kata Triadi Atmono, Jumat (19/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketinggian banjir di kawasan permukiman antara 50 cm hingga 1,5 meter. Tak hanya kawasan permukiman, banjir juga menggenangi sejumlah sekolah dan fasilitas umum hingga perkantoran pemerintah.

"Wilayah paling parah terdampak di Kecamatan Munjungan, ada empat rumah yang hanyut terseret arus sungai," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Triadi memastikan dari delapan kecamatan yang terdampak banjir tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun luka. Seluruh korban banjir dipastikan dalam kondisi selamat.

"Terkait bencana banjir ini kami masih terus melakukan update data. Namun dari laporan teman-teman TRC, sebagian besar telah surut," imbuhnya.

Saat ini warga, relawan kebencanaan, BPBD, TNI, Polri dan sejumlah organisasi perangkat daerah bergotong royong membersihkan material lumpur dan sampah yang terbawa banjir.

"Dari damkar juga turun untuk pembersihan banjir," jelasnya.

Dampak Tanah Longsor

Sementara itu dari catatan BPBD Trenggalek, selain banjir, bencana tanah longsor juga menerjang sejumlah kecamatan. Hingga Jumat malam, tanah longsor terjadi di 11 desa yang tersebar di 5 kecamatan.

"11 desa terdampak yaitu Sumurup, Dompyong, Surenlor, Karangrejo, Margomulyo, Karangturi, Bangun, Besuki, Petung, Salamwates dan Desa Pringapus," kata Triadi Atmono.

Tanah longsor tersebut menerjang 13 rumah dan tiga fasilitas umum maupun jalan raya. Sedangkan jumlah warga yang terdampak mencapai 12 KK atau 38 jiwa.

"Salah satu ruas jalan yang tertutup longsor berada di jalur utama antarkecamatan yang menghubungkan Trenggalek dengan Bendungan," ujarnya.

Untuk menangani dampak tanah longsor, tim penanggulangan bencana menerjunkan alat berat untuk membersihkan timbunan material longsor di jalur utama tersebut.

"Dari hasil asesmen TRC BPBD Trenggalek, kerusakan rumah warga akibat longsor ini bervariasi, ada yang kena dapur, ada juga yang kena rumah," imbuhnya.




(abq/dte)


Hide Ads