Kapolsek Watulimo AKP Zainuddin mengatakan, kecelakaan laut tersebut bermula saat lima pelajar asal Dusun Plapar Desa/Kecamatan Watulimo, Trenggalek bermain ke Pantai Damas sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saat itu dua anak berada di bibir pantai dan tiga anak lainnya berenang," kata AKP Zainuddin, Jumat (19/4/2024).
Tak berselang lama ketiga anak tersebut tergulung ombak. Mengetahui kejadian itu dua rekan korban berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
"Kebetulan di situ adalah warga lokal yang juga nelayan, langsung melakukan upaya pertolongan. Dua korban berhasil diraih dan diselamatkan, satu korban atas nama RMS (13) hilang," ujarnya.
Sejumlah petugas gabungan bersama SAR nelayan kemudian berusaha mencari para korban yang tertelan ganasnya ombak. Hasilnya korban RMS ditemukan dua jam kemudian tersangkut di jaring keramba nelayan.
"Korban ditemukan pukul 16.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia," jelasnya.
Zainuddin menambahkan, korban tewas RMS dan salah salah satu korban selamat Raditya (12) dibawa ke Puskesmas Watulimo.
"Untuk RMS dilakukan visum, sedangkan Raditya akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Terkait insiden kecelakaan laut tersebut, Kapolsek mengimbau masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang hendak bermain di pantai.
"Kalau ke Pantai Damas jangan sampai berenang karena berbahaya, di sana sudah ada papan larangan mandi," kata Zainuddin.
(abq/dte)