Nasib nahas menimpa Nanda Freda Eryansyah (27), warga Driyorejo, Gresik dan anaknya Erlangga (2,5). Bapak dan anak itu hilang tenggelam di Kalimas saat naik perahu tambang Dusun Banjarpertapan, Taman, Sidoarjo. Hingga saat ini, kedua korban belum ditemukan.
Informasi yang dihimpun detikJatim di lokasi menyebut, peristiwa itu terjadi di Dusun Dusun Banjar Pertapan RT 1, RW 1, Desa Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman, Kamis (18/4) sekitar pukul 19.05 WIB.
Komandan Regu Basarnas Surabaya Novix Hermasyah mengatakan, tim Basarnas Surabaya dan relawan telah melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses pencarian korban kami dari tim Basarnas dan relawan lainnya menerjunkan lima perahu karet. Serta 40 anggota relawan," kata Novix di lokasi kejadian, Jumat (19/4/2024).
![]() |
Novix menjelaskan, dalam proses pencarian, relawan yang membawa perahu karet melakukan manuver di Kalimas. Untuk proses pencarian korban di hari pertama, pihaknya akan menyisir sungai dengan jarak sepanjang 7 kilometer.
"Apabila hari ini belum ditemukan, kami bersama relawan akan melakukan pencarian korban dengan radius 14 kilometer," jelas Novix.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Taman AKP Isbahar Buamona mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap penambang dan pemilik perahu tersebut.
"Dari pengakuan pemilik perahu, bahwa operasional penambangan perahu miliknya telah memiliki izin," kata Isbahar.
Dari keterangan penambang, peristiwa itu berawal saat korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bersama anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.
"Pada saat sudah di atas perahu, kondisi mesin sepeda motor tersebut dalam kondisi hidup. Tiba-tiba anaknya membesarkan gas, akhirnya sepeda motor itu masuk sungai bersama anaknya," jelas Isbahar.
Isbahar menambahkan, melihat anaknya masuk sungai, orang tuanya berusaha menolong anaknya, namun usahanya gagal, hingga akhirnya keduanya tenggelam bersama sepeda motornya.
"Hingga saat ini kedua korban masih belum ditemukan, masih proses pencarian yang melibatkan tim Basarnas Surabaya dan beberapa relawan," tandas Isbahar.
(hil/dte)