.webp)
Respons cepat dilakukan Polres Lamongan, khususnya SAR Samapta Polres Lamongan dan Polsek Kota Lamongan. Polisi bekerjasama dengan BPBD Lamongan berhasil menemukan korban tenggelam di salah satu telaga (danau) yang ada di kota Lamongan.
Respons cepat polisi dan BPBD Lamongan berhasil menemukan korban tenggelam yang masih anak kecil berinisial AS (9). Korban diduga tenggelam setelah terpeleset di telaga yang ada di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.
"Korban yang masih duduk di kelas 3 sekolah madrasah ini adalah warga Lingkungan Groyok, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Lamongan yang sebelum terpeleset diketahui sedang bermain di telaga bersama dengan temannya pada Rabu (17/4/2024)," kata Kapolsek Kota AKP Fadelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadelan yang mendapat laporan mengenai peristiwa tenggelam tersebut langsung menuju TKP bersama dengan Sat Samapta juga BPBD. Petugas menurunkan 2 penyelam untuk melakukan pencarian korban tenggelam.
"Pencarian membutuhkan waktu cukup lama dengan cara penyelaman," ujarnya.
Fadelan mengungkapkan pencarian korban di telaga sedalam 2,5 meter tersebut akhirnya berakhir setelah dilakukan pencarian selama lebih kurang 3 jam. Kondisi telaga atau jublang yang juga digunakan sebagai ternak ikan ini memiliki kedalaman sekitar 2,5 meter sehingga pencarian membutuhkan waktu cukup lama.
"Setelah lebih kurang 3 jam, korban berhasil ditemukan namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa," ungkapnya.
Usai ditemukan, korban kemudian dibawa ke RSUD Soegiri untuk dilakukan autopsi. Namun keluarga korban tidak berkenan dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
"Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban," tandasnya.
Fadelan menambahkan pihak kepolisian juga turut berduka cita atas musibah yang menimpa korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta keikhlasan.
"Kami tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada warga masyarakat agar supaya lebih memperhatikan anak anak, terutama jika bermain di tempat yang membahayakan," pungkasnya.
(abq/iwd)
