Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menerjunkan personel untuk membantu pemudik asal Jakarta yang telantar di jalur arteri Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan. Satu keluarga pemudik itu telantar karena bajaj mereka mogok karena mesinnya jebol.
Satu keluarga pemudik itu Royadi (40) dan istrinya Dayunimas (42), putri mereka Sindiana Sehra (20) dan Maulina Nuraini (13), serta cucu mereka David Pratama (3). Kelimanya warga Gang Kopra 1, RT 7/RW 22, Jalan Percetakan Negara II, Kelurahan/Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Ihram mengatakan, satu keluarga pemudik itu telah dievakuasi ke pos polisi Jampirogo, jalan bypass Mojokerto pada Jumat (12/4/2024) sore. Personel Polres Mojokerto juga mendorong bajaj bernopol B 4053 TZB ke pos polisi yang sama untuk diperbaiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya akan kami bantu sampai kendaraan bajaj tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya," terangnya kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).
Selama menunggu bajaj selesai diperbaiki, lanjut Ihram, pihaknya memberi fasilitas tempat istirahat dan mandi kepada Royadi sekeluarga di pos Jampirogo. Kebutuhan makan dan minum juga ditanggung penuh oleh Polres Mojokerto.
"Kami kedepankan keselamatan keluarga tersebut. Untuk itu kami berikan bantuan gratis," tegasnya.
Kepada para pemudik, Ihram mengimbau selalu berhati-hati dalam perjalanan mudik maupun balik Lebaran. Para pemudik juga wajib memeriksa kondisi kendaraan sebelum menempuh perjalanan.
![]() |
"Kami mohon dicek dulu kondisi mesinnya agar tak mengalami gangguan dalam perjalanan. Apabila mengalami gangguan silakan cari pos polisi terdekat," jelasnya.
Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie menuturkan, hingga siang ini Royadi sekeluarga masih berada di pos Jampirogo. Pihaknya menyediakan tempat istirahat, mandi, serta makanan dan minuman gratis kepada pemudik asal Jakarta itu.
"Sudah kami tawarkan untuk kami siapkan tiket kereta atau bus biar mereka bisa langsung ke Jakarta, bajaj kami bawakan ke Jakarta. Namun, kata mereka sudah nazar mau mudik dan balik naik bajaj," ungkapnya.
Oleh sebab itu, tambah Hariyazie, bajaj milik Royadi diperbaiki di pos Jampirogo. Pihaknya mendatangkan montir ke pos tersebut. Ada pula bantuan montir dari bengkel lain secara sukarela. Ia belum bisa memastikan kapan perbaikan bajaj itu bakal tuntas. Sebab, mayoritas toko onderdil masih tutup.
"Posisinya masih di pos Jampirogo karena turun mesin, masih diperbaiki. Karena toko onderdil masih tutup, katanya Senin, Selasa, atau Rabu baru bisa diperbaiki lagi. Tadi datang bengkel dari relawan, ada yang mencoba membantu, masih proses perbaikan di pos Jampirogo," tandasnya.
Berbekal uang tunai Rp 1,5 juta, Royadi sekeluarga berangkat mudik dari Jakarta pada Sabtu (6/4/2024) tengah malam. Mereka mudik ke adik ipar Royadi di Desa Bubuk, Rogojampi, Banyuwangi. Sepanjang perjalanan, mereka berhenti setiap 1-2 jam untuk istirahat sekaligus mendinginkan mesin bajaj.
Terkadang mereka menepi di pinggir jalan, istirahat di masjid atau SPBU. Bajaj itu juga sempat mogok di Nganjuk. Setelah diperbaiki, mereka melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi melewati Mojokerto.
Sialnya, ketika sampai di depan makam China, jalur arteri Kecamatan Trowulan, Mojokerto, bajaj yang dikendarai Royadi sekeluarga kembali mogok. Royadi mengaku bajajnya mogok pada Kamis (11/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Selanjutnya bajaj tersebut didorong seorang pemotor ke SPBU Jatipasar.
Dari pompa bensin, mereka pindah ke teras toko di seberangnya. Kali ini, mesin bajaj tersebut benar-benar jebol atau turun mesin. Mereka sempat telantar sampai polisi datang membantu. Uang mereka yang hanya tersisa Rp 500.000 tak cukup untuk memperbaiki mesin bajaj.
Ikuti berita-berita terkini dan terkait arus mudik dan arus balik di Teman Mudik 2024
(irb/fat)