Tradisi membunyikan mercon pendem (meriam tanah) saat malam Lebaran menjadi perhatian polisi. Jajaran Polres Pacitan menggelar razia ke sejumlah lokasi cegah hal tersebut terjadi. Operasi menyasar 5 desa di Kecamatan Kota.
"(Razia) kita laksanakan dalam rangka menciptakan harkamtibmas di wilayah kabupaten Pacitan," kata Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho kepada wartawan, Selasa (9/4/2024).
Ke-5 desa itu adalah Nanggungan, Arjowinangun, Menadi, Tanjungsari, dan Mentoro. Razia yang berlangsung setengah hari juga melibatkan unsur terkait serta pemerintah desa. Sejumlah barang bukti berhasil diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi pertama, petugas menemukan 5 titik mercon pendem di bantaran sungai. Hal serupa juga didapati di wilayah Desa Arjowinangun. Kali ini jumlahnya 2 titik. Sedangkan di Menadi terdapat 4 titik mercon pendem. Semuanya dibongkar aparat.
Penyisiran kemudian bergeser ke wilayah Desa Mentoro. Di bantaran sungai Grindulu yang masuk Dusun Gedawung didapati 2 titik mercon pendem. Terakhir di Desa Tanjungsari aparat menemukan drum yang diduga hendak digunakan untuk membuat meriam tanah.
"Berikutnya tim menemukan tong bekas minyak yang di las menjadi satu di kebun dan diduga akan dipergunakan untuk membunyikan mercon pada malam takbiran," tambah kapolres.
"Kemudian dilakukan pengangkutan oleh petugas untuk diamankan di mapolres. Tentu, siapa saja yang terlibat, sedang kami selidiki," imbuh AKBP Agung Nugroho.
Kapolres kembali mengimbau masyarakat turut menciptakan suasana aman dan kondusif saat malam Idul Fitri 1445 H. Salah satunya dengan tidak menyalakan petasan dalam bentuk apapun. Selain mengganggu ketertiban umum, bahan peledak juga berpotensi menimbulkan bahaya. Tak hanya bagi pelaku namun juga warga sekitar.
"Mari kita rayakan Lebaran dengan khidmat, aman, dan lancar. Kami ucapkan Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin," pungkasnya.
(dpe/dte)