Hari Kesehatan Sedunia 7 April, Ini Sejarah hingga Pesan Utamanya

Hari Kesehatan Sedunia 7 April, Ini Sejarah hingga Pesan Utamanya

Alifia Kamila - detikJatim
Minggu, 07 Apr 2024 12:23 WIB
Hand arranging wood block stacking with icon healthcare medical, Health insurance - concept.
Ilustrasi Hari Kesehatan Sedunia. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kunakorn Rassadornyindee
Surabaya -

Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day diperingati setiap 7 April. Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tahunnya untuk menyoroti topik kesehatan tertentu yang menjadi perhatian masyarakat dunia.

Melalui peringatan ini, WHO berupaya meningkatkan kepedulian global akan masalah kesehatan. Selain itu, Hari Kesehatan Sedunia merupakan langkah untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga dan meningkatkan kesehatan.

Lantas, bagaimana Hari Kesehatan Sedunia pertama kali tercetus? Simak sejarah, tema, dan pesan utama Hari Kesehatan Sedunia 2024 selengkapnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Kesehatan Dunia

Berdirinya World Health Organization (WHO) menjadi pijakan diperingatinya Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April. Dihimpun dari beberapa sumber, WHO pertama kali berdiri pada tahun 1948.

Hal ini bermula pada Desember 1945 atas usulan para pejabat Brasil dan China. Mereka menginginkan organisasi kesehatan internasional untuk mencakup permasalahan kesehatan yang independen dari kekuatan pemerintah.

ADVERTISEMENT

Kemudian pada Juli 1946, pembentukan konstitusi WHO disetujui di New York. Konstitusi tersebut mulai berlaku pada 7 April 1948 dengan 61 negara menandatangani perjanjian pendirian WHO.

Hari Kesehatan Sedunia menjadi salah satu tindakan resmi WHO untuk menciptakan kesadaran atas isu kesehatan. Pada mulanya, Hari Kesehatan Sedunia pertama kali diperingati pada 22 Juli 1949. Namun selang setahun setelahnya, WHO mengubah peringatan tersebut menjadi 7 April yang selaras dengan berdirinya organisasi itu.

Selama 50 tahun terakhir, peringatan ini telah menyoroti berbagai masalah kesehatan penting, seperti kesehatan mental, perawatan ibu dan anak, serta perubahan iklim. Perayaan ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan yang berfungsi sebagai meningkatkan perhatian dunia pada aspek penting kesehatan global.

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2024

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia memiliki tema yang variatif setiap tahunnya. Tema tersebut dipilih berdasarkan kondisi atau isu kesehatan yang sedang disorot masyarakat global.

Pada tahun ini, WHO mengangkat tema My Health, My Right atau Kesehatanku, Hakku. Tema tahun ini dipilih untuk memperjuangkan hak setiap orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan informasi berkualitas.

Setiap manusia juga berhak atas air minum yang aman, udara bersih, perumahan berkualitas, lingkungan layak, dan kebebasan dari diskriminasi. Jika dilihat lagi dalam setahun ke belakang, hak atas kesehatan jutaan orang semakin terancam.

Terlebih, adanya konflik negara juga menjadi penyebab utama kecacatan hingga kematian. Kondisi ini juga meningkatkan angka kelaparan dan tekanan psikologis.

Dewan Ekonomi Kesehatan WHO untuk Semua menemukan bahwa setidaknya ada 140 negara yang mengakui kesehatan sebagai hak asasi manusia dalam konstitusi mereka. Namun, banyak negara yang tidak mengesahkan dan menerapkan undang-undang untuk menjamin masyarakat berhak mengakses layanan kesehatan.

Hal ini mendasari fakta setidaknya 4,5 miliar orang atau lebih dari separuh populasi dunia tidak tercakup dalam layanan kesehatan penting pada 2021. Kondisi kesehatan dunia ini mendorong WHO mengangkat tema atas hak kesehatan untuk setiap insan di muka bumi pada peringatan Hari Kesehatan Dunia 2024.

Pesan Utama Hari Kesehatan Sedunia 2024

Melalui laman resminya, WHO mengungkapkan beberapa pesan penting pada peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2024. Pesan ini berisi tentang hak kesehatan untuk masyakarat umum dan pemerintah.

1. Pesan untuk masyarakat umum

Ketahui hak kesehatan anda. Anda berhak untuk:

  • Pelayanan yang aman dan berkualitas, tanpa diskriminasi apapun.
  • Privasi dan kerahasiaan informasi kesehatan anda.
  • Informasi tentang perawatan anda dan persetujuan yang diinformasikan
  • Otonomi dan integritas tubuh.
  • Buatlah keputusan atas kesehatan anda sendiri.
  • Lindungi hak anda atas kesehatan sebagai hak asasi manusia.
  • Mempromosikan hak atas kesehatan sebagai pilar intrinsik hak asasi manusia yang lebih luas.
  • Juara kesehatan sebagai prioritas.

2. Pesan untuk pemerintah

Setiap hukum penting. Setiap kementerian dapat dan harus membuat undang-undang untuk mewujudkan hak atas kesehatan di seluruh sektor:

  • Keuangan: pajak tembakau, gula, dan alkohol.
  • Pertanian: hilangkan lemak trans, mengurangi jumlah antimikroba dalam sistem pertanian pangan sebesar 30-50% pada tahun 2030.
  • Lingkungan hidup: menghentikan subsidi bahan bakar fosil dan mensubsidi atau membebaskan pajak energi dan bahan bakar ramah lingkungan seperti listrik berbasis tenaga surya, air, dan angin.
  • Keadilan: melarang segala bentuk diskriminasi.
  • Transportasi: membangun infrastruktus bersepeda, mendukung pejalan kaki.
  • Ketenagakerjaan: memastikan pekerjaan yang layak, hak-hak dan perlindungan pekerja, dan menciptakan kondisi kerja yang adil, setara, dan responsif gender bagi pekerja kesehatan dan perawatan.
  • Urusan sosial/pembangunan sosial: Menjamin akses terhadap perlindungan sosial (misalnya perlindungan layanan kesehatan, pensiun, tunjangan pengangguran) untuk mengurangi kerentanan rumah tangga terhadap kemiskinan dan melawan dampak negatif peristiwa kehidupan yang tidak terduga terhadap pendapatan, kekayaan atau kesehatan.
  • Berinvestasi di bidang kesehatan sesuai kebutuhan.
  • Mewujudkan hak atas kesehatan.
  • Bersikap strategis dan bangun dari dasarnya.
  • Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas.
  • Melibatkan masyarakat umum dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
  • Mengetahui kebutuhan kesehatan masyarakat dan menindaklanjutinya.
  • Melindungi hak atas kesehatan dalam perang dan konflik.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads