Pacitan memiliki tradisi unik tiap bulan Ramadan. Tradisi tersebut adalah rontek. Saat dini hari hingga jelang waktu sahur, ratusan warga memadati jalanan sembari memainkan alat musik kentongan berbahan bambu. Nyanyian bernuansa tradisional pun dilantunkan di antara rancak irama musik rontek.
"Sejak saya kecil (tradisi rontek) ini sudah ada, ini bentuk antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan," ujar Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Jumat (5/4/2024).
Bupati Aji mengaku bangga hingga saat ini keberadaan budaya rontek tetap terjaga. Bahkan sudah melekat dengan rutinitas tahunan masyarakat Kota 1001 Gua, terutama selama bulan puasa. Para pegiat rontek pun sekarang didominasi remaja. Itu menandakan ada regenerasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kita lihat ya, sekarang ini penggiat rontek kebanyakan remaja dan pemuda. Ini tentu kabar baik bagi upaya pelestarian budaya khas Pacitan," tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati bahkan menyempatkan diri menyaksikan ribuan warga memainkan tradisi seni rontek gugah sahur tiap dini hari. Meskipun sempat diwarnai gesekan antara peserta, Mas Aji yakin hal itu dapat diselesaikan secara persuasif. Mas Aji mengajak para seniman tetap kompak menjaga warisan leluhur tersebut.
Bupati ingin ke depan rontek gugah sahur tidak hanya diikuti masyarakat. Forkopimda juga akan dilibatkan menjadi peserta untuk menyemarakkan tradisi Ramadan ini. Tentu saja, gagasan itu akan dikaji lebih dulu dengan berbagai pihak, tak terkecuali pemerintah desa di Kecamatan Kota yang selama ini tampil rutin.
"Yang lebih menggembirakan lagi event rontek Pacitan sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho mengatakan selama ini pelaksanaan rontek Gugah Sahur berjalan aman dan lancar. Itu tak lepas dari kerjasama pemerintah daerah bersama TNI/Polri, tokoh masyarakat, komunitas pemuda, serta elemen lainnya. Pengaturan dibuat sedemikian rupa sehingga kondusifitas tetap terjaga.
Agung yang juga kerap turun langsung membantu pengamanan mengakui, aneka tampilan para pemain rontek cukup menyita perhatian masyarakat. Tak sedikit warga yang sengaja keluar rumah untuk menyaksikan tampilan musik bambu sembari menantikan saat makan sahur. Meski ratusan warga dan pemain rontek tumpah ruah ke jalanan pada waktu bersamaan, namun kapolres memastikan sejauh ini situasi terkendali.
"Anggota kita siagakan di banyak titik sekaligus ada sebagian lainnya melakukan pengawalan. Sedangkan untuk ruas jalan tertentu sudah kita tempatkan anggota Satlantas untuk pengaturan lalu lintas," paparnya.
(abq/iwd)