Kurang selangkah lagi Reog Ponorogo masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau warisan budaya tak benda UNESCO.
Ini penting mengingat dengan masuknya ke dalam daftar warisan budaya tak benda, Reog bisa lebih dikenal luas warga Internasional sekaligus mematenkan bahwa Reog Ponorogo asli milik Indonesia bukan negara lain.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun mengundang Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ponorogo di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna membahas persiapan dukungan side event yang akan digelar pada saat celebration sidang Enkripsi ICH UNESCO di Paraguay.
"Apabila tidak ada aral yang melintang Reog Ponorogo akan disidangkan oleh UNESCO di Paraguay," tutur Kadisbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi dalam keterangannya, Jumat (5/4/2024).
Side Event ini, lanjut Judha, merupakan celebration sebagai ungkapan rasa syukur dan upaya memperkenalkan Reog Ponorogo ke khalayak dunia dan peserta dari berbagai negara pada acara sidang ICH UNESCO di Paraguay. Nantinya di Indonesia, bisa menggelar pertunjukan Reog Ponorogo secara serentak.
"Mengingat perjuangan ini mulai Desember 2023 hingga Juni 2024 ini masih dalam proses Nomination files evaluated by the evaluation body atau masih dievaluasi oleh UNESCO dan apabila masih terdapat kekurangan bisa dicukupi serta disempurnakan dossiernya," terang Judha.
Judha menegaskan targetnya Reog Ponorogo lolos tanpa ada kekurangan apapun. Pasalnya, dengan ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai ICH-UNESCO maka akan menjadi spirit bagi seniman Reog Ponorogo.
Serta semua elemen untuk lebih bersemangat dalam melestarikan, mengembangkan dan mentransmisikan Reog Ponorogo agar tidak terancam punah.
"Target utama, Reog Ponorogo masuk daftar ICH-UNESCO. Supaya lebih dikenal di seluruh mancanegara, kebudayaan adi luhung yang kita miliki dan banggakan," pungkasnya.
(irb/fat)