Tata Cara Salat Tasbih untuk Malam Lailatul Qadar

Tata Cara Salat Tasbih untuk Malam Lailatul Qadar

Alifia Kamila - detikJatim
Kamis, 04 Apr 2024 21:15 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi salat. Foto: Dok.Detikcom
Surabaya -

Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan untuk meraih Lailatul Qadar. Salah satunya salat tasbih. Simak tata cara salat tasbih hingga waktu pelaksanaannya.

Lailatul Qadar menjadi salah satu momen yang dinanti umat Islam saat Ramadan. Hal ini karena malam tersebut nilainya lebih baik dari 1000 bulan.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya meningkatkan ibadah demi mengejar keutamaan Lailatul Qadar. Terlebih, Allah SWT juga menurunkan surah Al-Qadr yang berisi tentang keistimewaan Lailatul Qadar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Salat Tasbih

Salat tasbih bisa menjadi ibadah yang dilakukan untuk mendapatkan berkah Lailatul Qadar. Dilansir dari Nahdlatul Ulama (NU) Online, berikut tata cara salat tasbih menurut Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitab Al-Minhajul Qawim.

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

ADVERTISEMENT

Artinya: Dan (termasuk salat sunah) adalah salat tasbih, yaitu salat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar-di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh-sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku', iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., halaman: 203)

Pada dasarnya, tata cara pelaksanaan salat tasbih tidak jauh berbeda dengan salat lainnya. Hanya saja terdapat tambahan bacaan kalimatthayibah dalam jumlah tertentu. Berikut ini tata cara salat tasbih.

  • Setelah membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya, membaca kalimat tasbih sebanyak 15 kali.
  • Pada saat rukuk sebelum bangun untuk i'tidal, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
  • Pada saat sujud pertama sebelum duduk di antara dua sujud, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
  • Pada saat duduk di antara dua sujud sebelum sujud kedua, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
  • Pada saat sujud kedua sebelum bangun, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
  • Setelah sujud kedua tidak langsung bangun untuk memulai rakaat kedua. Namun, duduk terlebih dahulu untuk membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.

Tata cara rakaat kedua sama dengan rakaat pertama. Hanya saja, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali terlebih dahulu setelah membaca tasyahud sebelum salam.

Waktu Pelaksanaan Salat Tasbih

Pelaksanaan salat tasbih tidak terbatas pada waktu tertentu. Dengan kata lain, salat sunah ini dapat dilakukan kapan saja, sepanjang tidak pada waktu yang dilarang untuk salat. Namun, Imam Nawawi memiliki pendapat yang menyatakan perbedaan tata cara salat tasbih pada siang dan malam hari.

Menurutnya, salat tasbih pada malam hari dapat dilakukan sebanyak empat rakaat dengan dua salam. Sedangkan, salat tasbih pada siang hari dapat dilakukan sebanyak empat rakaat dengan dua salam atau empat rakaat dengan satu salam.

فإن صلى ليلاً فأحبّ إليّ أن يسلّم في ركعتين؛ وإن صلّى نهاراً، فإن شاء سلّم، وإن شاء لم يسلم

Artinya: Bila salat dilakukan di malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari, maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat).

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads