Ratusan sopir bus di Terminal Arjosari Malang menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes bebas narkoba. Pemeriksaan ini dilakukan di bawah pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Penanggung Jawab Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dinkes Kota Malang, Lilik Suharti, mengatakan tes kesehatan ini dilakukan untuk memastikan sopir yang mengemudikan transportasi umum dalam keadaan benar-benar sehat.
"Kami periksa seluruh sopir bus mulai dari sopir Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Target kami hari ini ada 100 sopir. Harapannya sopir sehat, kemudian mengurangi angka kecelakaan lalu sopirnya juga selamat di perjalanan," terang Lilik saat ditemui detikJatim, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilik menyebut serangkaian pemeriksan harus dijalani sopir mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, wawancara terkait kondisi kesehatan sopir, tekanan darah, buta warna, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan urine oleh BNN.
"Pertama sopir kita tanya habis mengonsumsi obat atau tidak, kemudian kita lakukan pemeriksaan umum mulai dari ujung rambut sampai kaki sambil kita lihat ada tanda-tanda dugaan pemakaian narkoba atau tidak," ujarnya.
Ia mengungkapkan setelah menjalani pemeriksaan, setiap sopir nantinya mendapatkan surat keterangan apakah laik mengemudi, laik mengemudi dengan catatan, atau bahkan tak laik mengemudi.
"Nanti bakal dapat catatan boleh lanjut mengemudi atau tidak. Alhamdulillah rata-rata ini sudah banyak yang layak jalan dan mungkin ada yang layak jalan tapi dengan catatan," jelasnya.
"Kalau pun dia nanti ada yang tidak layak kalan berarti dia harus ada sopir penggantinya, kita sampaikan ke pihak PO, jadi kita imbau untuk waspada dan hati-hati," tambah Lilik.
Sementara itu, salah satu sopir bus, Zainal Arifin, mengatakan dirinya cukup terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan jelang aktivitas mudik yang diprediksi berlangsung beberapa hari ke depan.
"Alhamdulillah nggak ada riwayat penyakit, saya dan teman-teman sopir bus lainnya juga merasa terbantu, apalagi kami juga banyak menghabiskan waktu di jalan, jadi kurang tahu kesehatan kami bagaimana," terangnya.
(abq/iwd)