Saat malam takbir menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat biasanya melakukan tradisi keliling kampung dengan membawa obor. Sementara di malam perayaan hari kemenangan, warga Surabaya diminta untuk tidak melakukan konvoi takbir keliling.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku tak melarang warga melakukan takbir keliling. Akan tetapi, momen takbir keliling tidak dilakukan dengan konvoi.
"Kita minta kalau ada takbir keliling, itu lebih baik pakai bedug. Jadi kita ramaikan kembali," kata Eri saat ditemui detikJatim di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri ingin suasana malam takbir seperti dahulu. Di mana masyarakat keliling dengan berjalan kaki di masing-masing kampung, dengan membawa obor maupun menggunakan alat bedug.
"Seperti dulu, kalau ada patrol ketika ada yang membangunkan sahur itu lebih bagus. Itu sama seperti yang nanti terkait dengan takbir keliling," jelasnya.
Eri menyebut, merayakan takbir keliling dengan konvoi dapat menimbulkan bahaya seperti kecelakaan dan mengganggu masyarakat lainnya. Oleh karena itu, ia mengimbau untuk melakukan takbir keliling dengan jalan kaki.
"Kami juga mengimbau takbir keliling tidak menggunakan sepeda motor, karena akan membahayakan kalau keliling," ujarnya.
Pemkot juga berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk melakukan pengawasan. Sehingga, muslim di Kota Pahlawan dapat menyemarakkan takbir dengan aman dan damai.
"Agar takbir keliling tidak menggunakan motor dan berputar di kota, tetapi memang kita ramaikan dan makmurkan di masing-masing wilayah, agar mengurangi dampak yang lebih besar seperti kecelakaan," pungkasnya.
(hil/dte)