Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi menegaskan bangunan di mal dan apartemen-apartemen milik Pakuwon Group telah memenuhi standar tahan gempa.
Hal itu disampaikan Sutandi usai adanya bencana gempa di perairan Bawean, Gresik yang getarannya terasa hingga di Surabaya pekan lalu.
"Kami sudah lakukan pengecekan secara teknis, dan dengan konsultan struktur, bahwa sudah dinyatakan tidak ada keretakan struktur di Tunjungan Plaza (TP) maupun bangunan yang di bawah naungan Pakuwon Group," kata Sutandi di Surabaya, Kamis (28/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaupun retak, itu hanyalah tembok atau keretakan minor yang tidak berpengaruh pada struktural bangunan," tambahnya.
Sutandi mengatakan pembangunan mal dan apartemen sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Pemkot Surabaya.
"Seluruh pembangunan apartemen, termasuk di Pakuwon Group juga sudah memenuhi standar keamanan pemerintah. Saat gedung dibangun sudah kita ikuti semua standar pemerintah. Semua sudah didesain dengan standar gempa dan itu aman," jelasnya.
Direktur Marketing Pakuwon Group ini mencontohkan hal yang viral terkait kerusakan bangunan di parkiran TP beberapa waktu lalu akibat gempa di perairan Bawean.
"Itu temboknya saja, dan itu bukan struktural bangunan. Jadi antar gedung TP 1 dengan TP 2 dan gedung TP yang lainnya itu sudah ada selisih ruang untuk mengakomodir terjadi gempa, sehingga kalau ada pergerakan tidak terjadi gedung itu runtuh karena space yang ada," jelasnya.
"Mal-mal itu saya yakin semuanya pasti menerapkan standar gempa, sudah pasti itu," tambahnya.
Saat ini, kata Sutandi, merupakan momen warga berbondong-bondong datang ke mal atau pusat perbelanjaan untuk keperluan Idul Fitri.
"Ini momen orang banyak ke mal, bahkan 30 Maret nanti akan ada late night shopping di TP. Kami perkirakan pekan ini dan pekan depan merupakan puncak dari masa shopping di bulan Ramadan," ungkapnya.
Untuk di Pakuwon kita banyak program diskon, kami juga adakan pasar malam Tjap Toendjoengan di Pakuwon City, kita samakan momentumnya dengan ramadan. Tenant yang kita hadirkan no pork, alias halal," tambahnya.
Sutandi mengatakan perputaran uang selama masa Ramadan ini untuk dunia food and beverages serta retail akan meningkat karena adanya inflasi.
"Nilai penjualan pasti tinggi. Nilai kenaikan barang lumayan, karena inflasi. Secara volume ada kenaikan, tapi yang menjadi faktor utama kenaikan retail itu dipengaruhi faktor inflasi," jelasnya.
"Dunia retail kita target ada peningkatan sekitar 30% dibanding Ramadan tahun lalu. Itu bisa tercapai dari sisi nilai, bukan volume penjualan," tambahnya.
Sutandi menegaskan ke seluruh warga Jatim khususnya warga Surabaya tidak perlu takut pergi ke pusat perbelanjaan.
"Jadi sampaikan tekankan sekali lagi bahwa seluruh gedung, apartemen, mal pasti memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Pemkot Surabaya. Karena nggak bakal keluar IMB-nya kalau nggak sesuai standar. Keamanan pasti terjamin, karena sudah mengantisipasi faktor gempa tadi," jelasnya
"Bahkan sekitar tahun 2017 ada penguatan peraturan yakni peningkatan 25-30% tentang penguatan pembetonan. Peningkatan itu dalam rangka mengantisipasi gempa. Kalau diperhatikan dari peraturannya sudah ada penguatan lagi, dan gedung-gedung baru jauh lebih aman, karena standarnya lebih tinggi," tandasnya.
(faa/iwd)