Sobikhul ditemukan tewas dengan menggunakan jaket hijau dan sarung merah. Selain itu, sepeda motor Honda Revo bernopol W 6858 GZ berada tak jauh dari korban.
"Iya benar, ditemukan sekitar jam 6 pagi oleh warga," kata Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika kepada detikJatim.
Komang membenarkan bahwa Sobikhul memang sempat menjadi saksi, namun namanya tidak dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Kita hanya minta keterangan terhadap yang bersangkutan. Cuman ngobrol-ngobrol aja, nggak sampai masuk BAP," jelas Komang.
Komang menerangkan, Sobikhul bukan lah saksi kunci yang mengetahui langsung dugaan perampokan. Saat dimintai keterangan oleh polisi, Sobikhul mengaku tidak mengetahui perampokan yang menewaskan Wardatun Toyibah dengan luka 4 tusukan itu.
"Bukan saksi langsung yang mengetahui kejadian. Jadi hasil pemeriksaan nihil informasi," terang Komang.
Jenazah Sobikhul sendiri telah diautopsi. Hasilnya, tidak diitemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad Sobikhul.
"Dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan fisik di luar maupun di dalam," ujar Kanit Ident Inafis Polres Gresik, Ida Muslih Riza.
Muslih mengatakan meski tidak ada kekerasan beberapa anggota tubuh, penyidik mencurigai kondisi mulut korban yang berwarna biru pucat. Selain itu ada beberapa anggota tubuh yang membiru karena diduga kuat kekurangan oksigen.
"Dugaan awal kemungkinan kehabisan oksigen atau overdosis. Besar dugaan karena asfiksia atau masalah sistem pernapasan, sehingga mengalami kekurangan oksigen," tambahnya.
Polisi telah mengambil sampel pada jasad korban untuk diuji pada laboratorium forensik Polda Jatim. Yakni pada sampel darah, kuku, dan lambung. Kuat dugaan, kematian korban karena faktor organ dalam yang tidak berfungsi dengan baik
"Kita sudah ambil beberapa sampel untuk dilakukan tes lab Forensik di Polda Jatim," tandas Muslih.
(abq/iwd)