"Jumlah tersebut lebih tinggi dari kuota awal yang ditetapkan, yaitu 1.779 Calon Mahasiswa Baru. Penambahan kuota tersebut disebabkan adanya pertimbangan nilai peserta yang sama," kata Wakil Rektor Bidang 1 UPN Veteran Jawa Timur, Prof Euis Nurul Hidayah, Selasa (26/3/2024).
Prof Euis mengatakan penambahan jumlah kuota calon mahasiswa tidak melebihi porsi kuota SNBP yang ditetapkan. Yaitu 30-35% dari total kuota 6.000 calon mahasiswa baru secara keseluruhan.
"Peserta yang lolos telah melalui proses seleksi yang cukup ketat dari tim seleksi SNBP. Kami memiliki beberapa tim seleksi yang satu dengan yang lain berbeda, sehingga menjamin keakurasian penilaian," jelasnya.
Sementara Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UPN Veteran Jawa Timur, Wahyu Syaifullah Jauharis mengatakan penilaian SNBP lebih menitik beratkan pada prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki peserta.
"Selain nilai rapor dan indeks sekolah, prestasi peserta di bidang akademik dan non akademik juga sangat menentukan lolos tidaknya di tahap seleksi ini. Prestasi di tingkat lokal tentu nilainya tidak setinggi prestasi di tingkat internasional," jelasnya.
Pendaftar SNBP di UPN hampir mencapai 16 ribu pendaftar dengan rata-rata keketatan pendaftar satu banding sembilan. Keketatan itu masih terbilang wajar.
Peserta yang lolos seleksi SNBP di UPN Veteran Jawa timur mayoritas dari kota dan kabupaten di Jatim. Dari 1.859 calon mahasiswa yang lolos, 80% lebih dari Jatim.
"Seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang, Tuban, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan dan Mojokerto. Jawa timur mendominasi mencapai sekitar 86%, selebihnya dari luar Jatim. Untuk wilayah luar Jawa Timur di dominasi oleh Sumatera Utara, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara," pungkasnya.
(esw/iwd)