Gempa yang mengguncang perairan Tuban belum usai. Total gempa susulan yang terjadi sebanyak 158 kali. Hal ini berdasarkan data terakhir BMKG hingga Sabtu (23/3/2024) pukul 09.00 WIB.
BMKG menyebut apabila pola ini stabil, maka tipe dari Gempa Bawean adalah Gempa Pembuka-Gempa Utama-Gempa Susulan.
"Hingga Sabtu pagi pukul 09.00 WIB BMKG sudah mencatat sebanyak 158 kali gempa. Jika pola ini stabil maka tipe Gempa Bawean adalah: GEMPA PEMBUKA - GEMPA UTAMA-GEMPA SUSULAN," ungkap Daryono selaku Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melalui akun twitternya @DaryonoBMKG dilihat detikJatim, Sabtu (23/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, gempa yang terasa kuat di Bawean ini telah terjadi sejak Jumat (22/3/2024). Kekuatan gempa saat itu mencapai magnitudo 6,1 (dimutakhirkan jadi M5,9). Sementara gempa kembali terjadi hingga M 6,5/
Daryono juga menuturkan, penyebab gempa Bawean diduga karena adanya Sesar Muria (Laut).
"Pembangkit Gempa Bawean M5,9 dan M6,5 pada 22 Maret 2024 diduga Sesar Muria (Laut) menurut Peter Lunt (2019)," tambah Daryono dalam akun twitternya.
Berdasarkan tabel data yang dibagikan BMKG, gempa susulan paling banyak terjadi pada Jumat (22/03) pukul 17.00. Terdapat 19 gempa susulan yang terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Data BMKG juga menyebutkan bahwa kekuatan gempa paling besar adalah magnitudo 6,5 sedangkan yang terkecil adalah 2,6.
Untuk pagi ini Tuban juga masih dilanda gempa. BMKG mencatat ada gempa berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang Tuban pada pukul 07.49 WIB. Lokasi gempa berada di 5.54 lintang selatan dan 112.69 bujur timur.
"167 Km timur laut Tuban-Jatim," tulis BMKG.
(hil/iwd)