Gempa guncang Tuban M 6,1 pukul 11:22:45 WIB, Jumat (22/3/2024). Guncangan gempa juga terasa hingga Surabaya, khususnya warga yang tinggal di bangunan tinggi.
Salah satunya penghuni Hotel DoubleTree Surabaya. Gempa terasa di lantai 3 saat karyawan dan tamu meeting room. Karena guncangan gempa terasa lebih kencang, penghuni dan karyawan diarahkan turun dan menuju area terbuka di depan lobby hotel.
"DoubleTree lumayan terasa, karyawan dan tamu lantai 3. Lumayan kerasa dibandingkan yang terakhir. Tamunya tidak panik, tapi langsung diarahkan ke luar depan lobby. Karyawan terkondisikan," kata Assisten Marcomm Manager Hotel DoubleTree Surabaya, Fanidia Larasati kepada detikJatim, Jumat (22/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa M 6.0 Guncang Tuban |
Begitu pula di Hotel Santika Premiere Gubeng, khususnya di lantai 6. Saat guncangan gempa M 6,1 terasa, tidak banyak tamu hotel. Namun beberapa tamu dan karyawan hotel langsung berkumpul ke assembly point.
"Kamar-kamar banyak kosong, hanya beberapa saja yang turun ke lobby. Kalau karyawan juga sebagian berkumpul di assembly point. Tadi kita mulai lantai 6 terasa lumayan, ada kali 2-3 menit," ujar Public Relation Hotel Santika Premiere Gubeng, Radinia Pitaramita.
Beruntungnya tidak ada tamu maupun karyawan yang panik hingga berhamburan keluar. Saat turun ke lobby mereka juga memastikan gempa sudah berhenti atau belum.
"Suasana kondusif, cuma ya kaget saja, terus kita keluar ruangan sambil ngerasain masih goyang apa enggak, soalnya lumayan kerasa pusing," jelasnya.
Hal yang sama di The Southern Hotel Surabaya, tamu dan karyawan merasakan gempa di lantai. Namun mereka tidak panik. Setelah gempa, pihak hotel langsung menghubungi BMKG.
"Terasa dari lantai lobby hingga meeting room lantai 11. Beberapa saat stelah gempa, kami langsung paging call menyampaikan informasi resti dari BMKG," kata Front Office Manager, Rizky Nasrullah.
Selain terasa di bangunan tinggi, warga di Ngagel Madya, Verdian (24) yang indekos di lantai 4 juga merasakan gempa. Ketika itu, ia sedang membaca buku dan tiba-tiba badannya terasa goyang. Ternyata ruangan kamarnya juga bergerak.
"Terasa goyang-goyang sekitar 30 detik. Cukup lama goyangnya tapi bangunan nggak sampai bergetar," kata Verdian.
Bahkan dia melihat baju-baju di lemari dan pintunya bergerak. Namun, gempa tersebut tidak membuat kepanikan penghuni kosnya.
"Yang saya lihat lemari dan pintu bergerak. Suasana di rumah kos nggak sampai ada kepanikan. Jalan raya di sekitar juga landai, tidak ada kepanikan warga," pungkasnya.
(esw/fat)