KH Hamim Tohari Djazuli atau kerap disapa Gus Miek adalah seorang Kyai yang terkenal karena kharismanya dan cerita-cerita karomah atau kelebihannya yang di luar nalar.
Dilansir dari Dawuh Guru (7/2/2024), beliau juga dikenal sebagai pendiri amalan dzikir Jamaah Mujahdah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin, dan Sema'an Jantiko Mantab.
Langsung saja berikut adalah biografi dan cerita-cerita karomahnya yang terkenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biografi Singkat Gus Miek
Beliau lahir pada tanggal 17 Agustus 1940 di Kediri dari pasangan KH. Ahmad Djazuli Usman dan Nyai Rodliyah.
Sewaktu kecil, Gus Miek mendapat pendidikan di Sekolah Rakyat (SR), tapi tidak berhasil lulus karena sering 'mbolos'. Setelah itu, beliau memperdalam pengetahuan agama dengan dibimbing oleh ibunya.
Pada usia 13 tahun, Gus Miek melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Kemudian, beliau melanjutkan 'mondoknya' di pondok pesantren yang dipimpin oleh KH. Dalhar di Watucongol, Magelang, Jawa Tengah.
Gus Miek menyusun ulang wirid-wirid yang diajarkan oleh gurunya dan mendirikan Jama'ah Mujahadah Lailiyah pada tahun 1962. Jamaahnya kemudian berkembang menjadi Dzikrul Ghofilin.
Antara tahun 1971 hingga 1973, rangkaian wirid yang disusunnya dipublikasikan setelah dakwahnya mencapai Jember. Pada akhirnya, naskah wirid Gus Miek berhasil dicetak oleh sahabatnya dan juga sekaligus penentangnya, KH. Achmad Shidiq.
Cerita Karomah Gus Miek
Gus Miek menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar lingkungan pesantren untuk mengamalkan ilmunya dan menyebarkan dakwah.
Beliau juga dihormati sebagai wali atau orang yang sangat dicintai oleh Allah SWT karena memiliki banyak karomah atau kelebihan spiritual yang di luar nalar manusia. Berikut adalah cerita-ceritanya.
1. Gus Miek dan Minuman Keras
Dakwah yang dilakukan oleh Gus Miek dianggap unik karena beliau sering memasuki tempat-tempat yang tidak lazim untuk menyampaikan ajaran Islam, seperti diskotik dan tempat perjudian.
Salah satu cerita menarik adalah ketika Gus Miek pergi ke diskotik dan bertemu dengan seseorang yang sedang minum minuman keras.
Gus Miek mendekatinya dan mengambil minuman tersebut, tetapi tidak menelannya. Alih-alih, beliau membuangnya ke laut melalui mulutnya.
2. Gus Miek dan Ikan Peliharaan Nabi Hidir
Pada suatu waktu, Gus Miek berada di tepi Sungai Brantas dan menyaksikan orang sedang memancing.
Ketika terjadi banjir besar, Gus Miek tidak sengaja tergelincir ke sungai dan terseret oleh pusaran air.
Beberapa jam kemudian, santri yang ditugaskan oleh ayah Gus Miek mulai mencari di sepanjang tepi sungai, berharap Gus Miek bisa tersangkut atau berenang ke tepi, tapi tanpa hasil.
Kemudian yang mengejutkan, Gus Miek muncul dari tengah sungai, berdiri di atas air yang hanya mencapai mata kakinya.
Hal ini karena saat itu Gus Miek berada di atas punggung ikan yang sangat besar, yang menurutnya merupakan ikan peliharaan dari gurunya, yaitu Nabi Khidir.
3. Gus Miek Mengubah Minuman Keras Menjadi Air Putih
Seorang pemilik sebuah rumah makan di Perak Jombang menceritakan bahwa suatu kali Gus Miek menantang beberapa peminum berat untuk berlomba minum alkohol di warungnya.
Gus Miek meminta beberapa krat minuman alkohol disediakan, lalu mereka mulai minum bersama hingga habis banyak botol. Para peminum berat akhirnya mabuk dan menyerah, sementara Gus Miek masih santai menikmati minumannya.
Setelah mereka pergi, pemilik warung membersihkan botol-botol yang berserakan di meja. Saat membersihkan, pemilik warung menemukan botol minuman Gus Miek yang masih berisi.
Dengan rasa penasaran, pemilik warung mencicipinya dan menemukan bahwa minuman itu telah berubah menjadi seperti air putih.
Berbicara mengenai karomah dan cerita-cerita unik dari Gus Miek memang tidak ada habisnya. Setidaknya Biografi dan beberapa cerita di atas bisa mengenalkan sekilas tentang siapa itu Gus Miek sebagai seorang kyai kharismatik di Jawa. Semoga bermanfaat.
(inf/inf)