22 Maret Hari Air Sedunia: Sejarah dan Temanya

Alifia Kamila - detikJatim
Kamis, 21 Mar 2024 09:09 WIB
Ilustrasi air (Foto: Getty Images/PhotoTalk)
Jakarta -

22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia. Peringatan yang juga dikenal sebagai World Water Day ini merupakan upaya menarik perhatian masyarakat dunia akan pentingnya air bersih untuk kehidupan.

Peringatan ini pertama kali dideklarasikan PBB tahun 1992 dan dijadikan kampanye global dengan tema yang variatif setiap tahunnya. Penasaran dengan sejarah lengkap di balik peringatan Hari Air Sedunia? Simak penjelasannya.

Sejarah Hari Air Sedunia

Melansir dari laman Litbang Kemenkes RI, peringatan Hari Air Sedunia pertama kali dicetuskan saat Konferensi Bumi atau United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Melalui konferensi ini, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama Hari Air Sedunia yang diresmikan melalui Resolusi Nomor 147/1993.

Pelaksanaan Hari Air Sedunia menjadi tanggung jawab UN Water sejak awal perayaannya. Melalui kampanye global ini, PBB bermaksud untuk mengenalkan konservasi air secara lebih luas melalui kegiatan nyata. Kampanye ini juga melibatkan masyarakat di berbagai belahan dunia untuk lebih peduli terhadap masalah air.

Setiap tahunnya, UN Water mengusung tema yang berbeda untuk merayakan Hari Air Sedunia. PBB juga melibatkan negara-negara anggota PBB, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan organisasi nonpemerintah agar fokus perhatian publik terhadap isu-isu kritis air semakin didengar.

Permasalahan air yang sering melanda pada umumnya adalah sulitnya mengakses air bersih. Melalui Hari Air Sedunia, masyarakat diharapkan lebih sadar akan fakta bahwa 2,2 miliar orang hidup tanpa akses air berish. Sehingga fokus utama Hari Air Sedunia adalah untuk mendukung kesuksesan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6: Air dan Sanitasi untuk Semua Pada Tahun 2030.

Tema Hari Air Sedunia 2024

Berdasarkan informasi dari laman United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), Hari Air Sedunia 2024 mengusung tema Leveraging Water for Peace atau Memanfaatkan Air untuk Perdamaian.

Selaras dengan tema yang diangkat, PBB bertujuan untuk menyorot peran penting atas kerja sama air lintas batas demi mendorong perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Ini karena perairsan lintas batas menyumbang 60 persen aliran air tawar. Namun, hanya 24 dari 153 negara yang berbagi perairan lintas batas dan tercakup dalam perjanjian kerja sama.

Diketahui PBB telah menjadwalkan rangkaian acara penting untuk memperingati Hari Air Sedunia. Adapun berikut jadwal acara penting untuk perayaan Hari Air Sedunia.

1. Acara Utama (Pivotal Event)

Perayaan resmi akan berlangsung di kantor pusat UNESCO yang berlokasi di Paris. Acara ini akan menampilkan pembicara terkemuka, presentasi teknis, pengalaman lapangan, dan kegiatan budaya. Selain diadakan secara luring, acara ini akan disiarkan langsung melalui web agar khalayak global dapat turut berpartisipasi. Peluncuran Laporan Pembangunan Air Dunia PBB tahun 2024 bertajuk Air untuk Kemakmuran dan Perdamaian menjadi bagian penting dari perayaan ini.

2. Acara yang Berlangsung di Negara Anggota (Member State-led Events)

Berbagai negara juga akan berpartisipasi menjadi tuan rumah acara di New York dan Jenewa. Acara ini didukung oleh Sekretariat Konvensi Air, UN Water bersama afiliasinya berikut ini.

Agenda Jenewa: Mengusung subtema Air sebagai Katalis untuk Aksi Iklim Kooperatif dan Perdamaian. Diselenggarakan oleh Slovenia, World Meteorological Organization (WMO), UNECE, Geneva Water Hub. Acara ini akan berlangsung pada 22 Maret 2024, 10.00 - 11.20 CET di Ruang Konferensi Salle Obasi, Gedung WMO.

Agenda New York: Mengusung subtema Air sebagai Kekuatan Pendorong Perdamaian dan Stabilitas. Diselenggarakan oleh Slovenia, Swiss, Koalisi Kerja Sama Air Lintas Batas (Transboundary Water Cooperation Coalition). Acara ini akan berlangsung pada 22 Maret 2024, 14.00 - 16.00, Kantor Pusat PBB, New York.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Video: Indonesia Ajukan Tempe-Jaranan Jadi Warisan Takbenda ke UNESCO"

(hil/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork