Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar mencatat ada 9 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia dalam tiga bulan terakhir. PMI yang meninggal dunia tersebut rata-rata karena sakit.
"Iya benar dari Januari sampai hari ini (Maret) ada sekitar 9 orang (PMI) yang meninggal dunia. Mereka meninggal di negara tujuan bekerja," kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Blitar, Yopie Kharisma kepada detikJatim, Rabu (20/3/2024).
Yopie menyebut sembilan PMI yang meninggal dunia itu rata-rata karena sakit. Mereka memiliki penyakit, selanjutnya meninggal saat bekerja di negara tujuan. Adapun PMI yang meninggal itu, terdiri dari 6 perempuan dan 3 laki - laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meraka meninggal di beberapa negara tujuan, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Brunei Darussalam hingga Oman. Rata-rata karena sakit, ada satu orang yang kecelakaan," jelasnya.
Menurut Yopie, kematian PMI saat ini cenderung lebih banyak. Bahkan dalam Maret ini, tercatat tiga PMI yang meninggal dunia karena sakit. Namun, pihaknya memastikan seluruh PMI yang meninggal dunia tersebut telah dipulangkan sesuai dengan prosedur.
"8 orang sudah dipulangkan untuk dimakamkan, tapi ada 1 PMI yang dimakamkan di Malaysia karena COVID-19. Jadi disesuaikan dengan prosedur disana," terangnya.
Disnaker Kabupaten Blitar, lanjut Yopie, memastikan akan memfasilitasi kepulangan PMI. Seperti pemulangan PMI yang sakit, hingga proses pemulangan jenazah PMI yang meninggal dunia. Disnaker juga akan berkoordinasi dengan Kedutaan apabila terdapat kendala pada PMI.
"Yang jelas kita tetap berkoordinasi dengan KBRI apabila ada masalah maupun kematian PMI. Kemudian juga akan kita sediakan mobil ambulance yang menjemput dari bandara Juanda ke rumah duka," pungkasnya.
(abq/iwd)