Dia rela merogoh kocek cukup dalam agar mobilnya tidak bernasib sama dengan sejumlah mobil lain yang nekat menembus banjir.
Taufik mengaku berangkat dari Pamekasan sejak subuh ke Bangkalan. Dia berangkat dari rumah bersama keluarganya dan memilih melintasi jalur utara karena mengira di wilayah Arosbaya banjir sudah surut.
"Kami mengira di Arosbaya surut. Ternyata setelah sampai, banjirnya itu justru meluas. Kalau dipaksakan bisa rusak mesin mobilnya. Akhirnya kami memilih untuk diangkut towing," ujar Taufik kepada wartawan, Rabu (13/3).
Taufik rela mengeluarkan uang Rp 500 ribu untuk jasa towing supaya mobilnya tidak rusak. Di sepanjang di melihat sejumlah motor dan mobil mogok setelah memaksa menembus banjir.
"Tadi itu banyak yang mogok bahkan keluar asap karena tidak bisa jalan. Jadi saya milih towing. Lebih baik keluar Rp 500 ribu daripada harus memperbaiki mobil jutaan," Imbuhnya.
Selain Taufik, ada sejumlah warga lain yakni Ilham yang memilih menginap di Bangkalan saat hendak ke Pamekasan. Ia semula hendak melewati jalur selatan tetapi sejak semalam banjir di Kecamatan Blega masih tinggi.
"Baru bisa ke Pamekasan hari ini karena jalur Blega sudah bisa dilalui kendaraan. Kalau kemarin dari siang sampai malam lumpuh, " pungkasnya.
(dpe/fat)