Detik-detik Bayi Lahir dengan Kepala Tertinggal di Rahim Ibu

Detik-detik Bayi Lahir dengan Kepala Tertinggal di Rahim Ibu

Kamaluddin - detikJatim
Senin, 11 Mar 2024 14:19 WIB
Keluarga ibu asal Bangkalan yang melahirkan bayi dengan kepala terputus di Sampang.
Keluarga ibu asal Bangkalan yang melahirkan bayi dengan kepala tertinggal di rahim (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Seorang bayi di Bangkalan tewas mengenaskan usai kepalanya tertinggal di rahim sang ibu. Bayi tersebut dipaksakan lahir secara normal, padahal kondisinya sungsang. Begini detik-detik kelahiran bayi tersebut

Mukarromah (25), ibu muda warga Desa Panpajung, Modung, Bangkalan menceritakan detik-detik sang bayi tewas mengenaskan. Ia tak menyangka bayi yang dia tunggu-tunggu lahir, harus meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Bayi tersebut meninggal dunia usai kepalanya tertinggal di rahim sang ibu. Hal ini usai bidan Puskesmas Kedungdung seolah memaksakan persalinan normal, padahal sang ibu datang ke sana untuk meminta surat rujukan ke RS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang ibu sudah mendapatkan petunjuk dari bidan kampung yang memeriksa kandungannya bahwa bayi di rahimnya dalam keadaan lemah dan posisinya sungsang. Karena itulah bidan kampung itu menyarankan Mukarromah untuk meminta rujukan agar bisa ditangani di rumah sakit.

Namun, bidan puskesmas nekat memaksakan persalinan hingga terjadi tragedi mengenaskan kepala bayi tertinggal di rahim ibu.

ADVERTISEMENT

Peristiwa itu terjadi Senin (4/3) dini hari. Berdasarkan pengakuan Mukarromah yang termuat dalam video wawancara yang viral di media sosial, saat itu dirinya datang ke Puskesmas Kedungdung, Bangkalan dan langsung meminta surat rujukan.

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah. Waktu sampai di Puskesmas saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan," ujarnya di video itu dilihat detikJatim, Minggu (10/3/2024).

Bukannya segera diberi rujukan, dia justru dibawa ke ruangan bagian belakang di Puskesmas yang biasa digunakan untuk persalinan dan diminta untuk menunggu cukup lama.

Karena tak kunjung dapat surat rujukan, Mukarromah kembali menanyakan kepada perawat di Puskesmas itu sebab dirinya sudah khawatir dengan kondisi bayinya. Tapi sang perawat meminta dirinya menunggu karena dia sedang menghubungi bidan.

Sang perawat menelepon bidan bernama Mega. Tidak berselang lama bidan itu datang dan menyatakan bahwa Mukarromah sudah bukaan 4 serta menyarankan agar dirinya melahirkan di Puskesmas saja.

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat, akhirnya patah badannya. Kepalanya tertinggal di dalam (rahim saya)," ujar Mukarromah.

"Waktu itu ditarik saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya (juga) nggak tahu. Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong. Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," imbuhnya.

Pada akhirnya, Mukaromah dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan. Tapi nyawa bayi itu tentu saja tidak tertolong. Sang ibu dibawa ke sana agar segera mendapat tindakan operasi untuk mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.

Apa yang disampaikan Mukarromah dalam video yang viral itu dibenarkan oleh Faisol, pamannya. Ditemui detikJatim di rumahnya di Desa Waru, Sampang Faisol mengatakan sebenarnya pagi itu dia sudah mau berangkat ke Bangkalan untuk ikut menunggu proses persalinan keponakannya.

"Sekitar Jam 03.00 WIB kami dikabari jika Mokarromah mau melahirkan. Tapi paginya saya ditelepon lagi jika mau dirujuk," kata Faisol.

Dia mengaku terkejut saat kembali mendapat kabar bahwa bayi keponakannya itu lahir dengan kondisi kepala terputus. Dia pun bergegas ke rumah sakit tempat Mukarromah dirujuk di Bangkalan.

"Waktu ditelepon saya setengah nggak percaya. Tapi langsung berangkat ke rumah sakit di Kamal itu, soalnya sudah dirujuk di sana," kata Faisol.




(hil/fat)


Hide Ads