Sejumlah warga pengguna layanan Bus Suroboyo mengeluhkan tempat pemberhentian bus atau halte yang fasilitasnya dinilai kurang layak. Seperti tidak memiliki bangunan atap yang bisa melindungi dari panas dan hujan, serta peletakannya yang dinilai asal-asalan di pinggir jalan.
Seperti halte RS Haji 1 yang ada di Jalan Raya Ir. Soekarno atau MERR. Pantauan detikJatim, halte yang ada di sini terlihat kurang layak, hanya ada penanda tempat berhenti bus yang ditancapkan di atas tanah, tidak ada trotoar yang dibangun di sini.
Hal ini juga dikeluhkan oleh Rahmat (20), mahasiswa yang beberapa kali menggunakan Bus Suroboyo sebagai pilihan angkutannya. Rahmat menyebut kondisi halte ini selain tidak nyaman juga membahayakan calon penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Lokasinya kan di pinggir jalan besar, tapi gak ada tempat tunggu yang layak. Udah pasti membahayakan banget. Penumpang juga gak nyaman nunggu di atas tanah-tanah ini, gak ada trotoar yang layak. Apalagi kalau hujan, mana bisa nunggu bus di sini," ujar Rahmat kepada detikJatim, Senin (11/3/2024).
Selain halte ini, terlihat beberapa halte lain dengan kondisi yang sama, tanpa atap penutup, hanya ada tanda bus berhenti saja di pinggir jalan. Seperti halte yang ada di Gramedia Manyar, halte Unair B, dan halte di Jalan Profesor Doktor Moestopo.
![]() |
Pengguna Bus Suroboyo lainnya yang dijumpai detikJatim, Rizkita (22) juga menyampaikan bahwa kondisi halte bus di Surabaya ini menurutnya kurang ramah untuk para pengguna transportasi umum.
"Menurutku kondisinya kurang ramah untuk para pengguna transportasi umum. Jadi mungkin masyarakat juga kurang tertarik buat bepergian pakai transportasi umum di Surabaya," katanya.
(dpe/iwd)