Supersemar diperingati tanggal 11 Maret setiap tahunnya. Kata Supersemar kependekan dari Surat Perintah 11 Maret. Surat ini dikeluarkan pada 1966 dan ditandatangani Ir Soekarno. Begini sejarah hingga isi Surat Perintah 11 Maret 1966 yang ditujukan kepada Letjen Jenderal Soeharto.
Supersemar adalah surat yang menjadi tanda peralihan pemerintah orde lama ke orde baru. Supersemar juga menjadi tanda lengsernya kekuasaan Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia dan digantikan Letnan Jenderal Soeharto.
Pada sidang istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, MPR secara resmi mengangkat Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia kedua. Hingga saat ini, 11 Maret diperingati sebagai Hari Supersemar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan tersebut untuk mengingat lahirnya Supersemar yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Lantas bagaimana sejarah dan isi Supersemar? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sejarah Supersemar
Melansir buku Membongkar Supersemar! dari CIA hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Karno, lahirnya Supersemar menjadi penting karena menandai terjadinya arus balik. Supersemar juga menjadi tanda merosotnya kekuasaan Presiden Soekarno dan naiknya kekuatan Letnan Jenderal Soeharto.
Supersemar bermula dari terjadinya peristiwa G30S PKI pada 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Soekarno menurun. Masyarakat bersama mahasiswa lainnya mendesak Soekarno untuk segera mengambil tindakan.
Pada 12 Januari 1966, mahasiswa mengajukan tuntutan yang disebut dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat). Ide tersebut dirumuskan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) angkatan 66.
Isi dari tuntutan tersebut mencakup pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga. Tritura semakin hari semakin bersikap radikal. Hal tersebut dikarenakan Bung Karno bertentangan dengan aksi-aksi Tritura, terutama terkait pembubaran PKI.
Akibatnya, situasi di Jakarta semakin tidak kondusif. Hingga pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Bogor, Bung Karno yang saat itu menjabat sebagai Presiden Indonesia menandatangani sebuah surat perintah harian.
Isi dari surat tersebut mengenai penugasan yang diberikan kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil segala keputusan yang dibutuhkan, dengan maksud menjamin keamanan dan ketenangan jalannya suatu pemerintahan dan resolusi.
Isi Supersemar
Melansir dari Modul Kemekdibud, Supersemar berisi mengenai pemberian mandat dari Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto yang menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib. Tujuan Supersemar agar Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melakukan tiga hal.
Adapun isi Supersemar sebagai berikut:
- Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden atau Panglima Tertinggi atau Pemimpin Besar Revolusi atau Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
- Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.
- Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.
Surat Perintah 11 Maret 1966 inilah yang menjadi dasar peringatan Hari Supersemar di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)