BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai 0,5-2,5 meter hingga tiga hari ke depan. Nelayan di Jawa Timur diimbau untuk tidak melaut dulu.
Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Sutarno mengatakan, peringatan gelombang tinggi di perairan Jawa Timur berlaku mulai 9-13 Maret 2024. Nelayan diimbau tidak melaut sementara waktu karena dapat mengancam jiwa.
"Untuk nelayan tidak aman. Karena kapal nelayan kecil dan tidak dilengkapi navigasi, sangat bahaya untuk keselamatan. Imbauan untuk nelayan agar tidak melaut dulu, karena cuaca masih ekstrem, menunggu cuaca kondusif, membahayakan keselamatan nelayan," kata Sutarno kepada detikJatim, Minggu (10/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutarno menjelaskan, gelombang laut tinggi terjadi karena adanya tekanan rendah di Samudra Hindia. Hal inilah yang menimbulkan dampak cuaca ekstrem.
"Cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang berdampak terhadap gelombang tinggi di Laut Jawa dan Selatan Jawa Timur. Masyarakat dimohon waspada ketika beraktivitas di laut," jelasnya.
Sementara itu, prakiraan cuaca hari ini, terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur. Arah angin didominasi dari arah Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur 35 knots (65 km/jam) dan Samudra Hindia Selatan Jatim sebesar 36 knot (67 km/jam).
Ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0,3-1,5 meter, Laut Jawa bagian Timur antara 0,5-2,5 meter, dan Samudra Hindia Selatan Jatim antara 1,5-4,0 meter. Adapun gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter di perairan selatan Jatim dan Samudra Hindia Selatan Jatim.
(irb/sun)