Apa itu tarhib Ramadan (Ramadhan)? Pertanyaan tersebut mulai muncul karena bulan puasa 2024 tinggal menghitung hari.
Umat Islam di Indonesia biasanya menyambut Ramadan dengan meriah. Kegiatan ini dikenal juga sebagai tarhib Ramadan.
Sederhananya, tarhib Ramadan dilakukan untuk menyambut datangnya Ramadan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan mengenai tarhib Ramadan beserta amalan-amalan yang dapat dilakukan menjelang Ramadan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Panjang dan Artinya |
Pengertian Tarhib Ramadan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) yang diluncurkan Kemdikbud, kata tarhib memiliki arti perayaan selamat datang atau penyambutan. Sementara dalam bahasa Arab, tarhib berasal dari kata rahiba, yarhabu, atau rahaban yang bermakna melebarkan, meluaskan, dan melapangkan. Itu seperti dikutip laman resmi Kemenag Kanwil Malang.
Selain itu, ada kata lain yang menjadi kata dasar tarhib. Antara lain rihab, ruhbah, dan tarhab dengan arti tanah lapang, luas, tempat, ramah, senang, dan dengan tangan terbuka. Kata ini sebenarnya digunakan untuk sambutan apa saja, tak terbatas pada ucapan Ramadan.
Kurang lebih, kata tarhib sama dengan ungkapan marhaban yang bermaksud untuk menyambut dengan seluruh jiwa, raga, dan hati yang lapang. Dalam kata lain, tarhib Ramadan adalah menyambut bulan Ramadan dengan kebahagiaan dan tangan terbuka.
Amalan Menyambut Ramadan
Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Itu karena bulan Ramadan memiliki keistimewaan yang tak dimiliki bulan lain seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini.
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya: Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)
Maka dari itu, ada baiknya menunggu datangnya Ramadan dengan mengerjakan amalan tertentu. Merangkum dari laman Nahdlatul Ulama (NU), berikut daftar amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut Ramadan.
1. Berdoa menyambut Ramadan
Ada dua doa yang dapat dipanjatkan ketika hendak memasuki bulan Ramadan. Berikut ini doa menyambut Ramadan beserta arti selengkapnya.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. (HR Ahmad)
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً
Artinya: Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima. (Doa Yahya bin Abi Katsir dalam Hilyah).
2. Berdoa ketika melihat hilal Ramadan
Selain doa menyambut Ramadan, dianjurkan pula untuk berdoa ketika hilal Ramadan sudah tampak. Doanya berikut ini.
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
Artinya: Ya Allah, jadikanlah bulan Ramadhan ini 'membawa' keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman bagi kami. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan. (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)
3. Mengucapkan tahniah
Tahniah berarti ucapan selamat. Dalam menyambut Ramadan, mengucapkan selamat atas datangnya bulan istimewa ini kepada sesama muslim dapat menjadi suatu keberkahan.
Rasulullah SAW mencontohkan perilaku ini dengan memberikan kabar gembira atas datangnya bulan Ramadan kepada para sahabat.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ مُبَارَكٌ، اُفْتُرِضَ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: Sungguh telah datang kepada kalian bulan mulia. Diwajibkan kepada kalian puasanya, di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada malam yang lebih baik daripada 1000 malam. Siapa saja yang terhalang dari kebaikannya, maka ia terhalang dari kebaikan. (HR Ahmad dan An-Nasai).
4. Meneguhkan Niat
Terdapat serangkaian ibadah khusus yang wajib maupun sunah dijalankan selama Ramadan. Ini sebagai bentuk ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terlebih, ganjaran atas ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan selama Ramadan.
Oleh karena itu, umat Islam bisa mulai meneguhkan niat untuk melakukan ibadah-ibadah Ramadan. Meneguhkan niat juga merupakan upaya agar dijauhkan dari godaan maksiat.
5. Meningkatkan pengetahuan seputar Ramadan
Menjelang Ramadan hendaknya untuk meningkatkan pengetahuan seputar Ramadan. Ada beberapa ibadah Ramadan yang tak ada pada bulan lain sehingga diperlukannya sebuah ilmu agar tidak sia-sia.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengulas kembali ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Ramadan, seperti membaca kitab. Kitab tersebut meliputi kitab Ihya Ulumiddin, Lathaiful Ma'arif, dan masih banyak lainnya.
6. Mempersiapkan fisik dan psikis
Umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama bulan Ramadan. Selain itu, masih ada sederet ibadah sunah lainnya, seperti salat Tarawih dan salat malam. Bagi sebagian orang, ini bisa terasa melelahkan karena di satu sisi tetap harus menjalankan kegiatan seperti biasa.
Maka dari itu, mempersiapkan kesehatan fisik dan psikis juga sangat dianjurkan. Sebab dengan memiliki kesiapan fisik dan psikis, seseorang dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih optimal.
7. Mempersiapkan harta benda
Salah satu ibadah yang tak kalah penting untuk dilakukan selama Ramadan adalah menyisihkan sebagian harta untuk sedekah dan zakat. Sehingga, mempersiapkan kemampuan secara finansial juga sangat dianjurkan.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)