Umat Islam melaksanakan salat Tarawih setiap malam di bulan Ramadan (Ramadhan). Salat tarawih dikerjakan di masjid atau musala secara berjemaah.
Meskipun Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah belum menetapkan awal Ramadan, tak ada salahnya mengecek masjid besar di Surabaya untuk salat Tarawih berjemaah.
Ada banyak masjid besar di Surabaya untuk salat Tarawih berjemaah. Berikut ini sederet di antaranya, lengkap dengan alamatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Besar di Surabaya
- Masjid Nasional Al Akbar, Jalan Masjid Al-Akbar Timur Nomor 1, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya
- Masjid Sunan Ampel, Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya
- Masjid Qowiyul Islam, Jalan Gunung Anyar Tambak, Surabaya, 60294
- Masjid Baiturrochman, Gunung Anyar
- Masjid Kemayoran, Jalan Indrapura, Nomor 2 Surabaya
- Masjid Al Marsuah, Jalan Ploso Baru Nomor 30, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya
- Masjid Al-Ichsan Jalan Dukuh Bulak Banteng Nomor 26, Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Surabaya
- Masjid NU Hidayatul Islamiyah, Gang III, Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya
- Masjid Kembang Kuning, Jalan Kembang Kuning Nomor 79-81
- Masjid Baitul Mu'minin, Jalan Kedung Baruk Nomor 114, Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya
Anjuran Salat Tarawih
Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih pertama kali berjemaah di masjid. Kemudian pada Ramadan hari kedua dan ketiga para sahabat mengikuti salat Nabi Muhammad SAW.
Pada hari keempat, Rasulullah SAW tidak menuju ke masjid. Maka, pada dasarnya salat Tarawih dapat dilakukan secara berjemaah maupun sendiri, sebagaimana hadis Riwayat al-Bukhari:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَان
Artinya: Telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, beliau berkata: Sesungguhnya Nabi SAW, salat di masjid kemudian diikuti para sahabat, kemudian beliau salat lagi di malam berikutnya, lalu para sahabat yang ikut salat semakin banyak. Kemudian di malam ketiganya para sahabat telah berkumpul (di masjid), akan tetapi Rasulullah SAW tidak keluar. Keesokan pagi harinya Rasulullah SAW bersabda: Sungguh aku telah melihat apa yang kalian lakukan, (sebenarnya) tiada yang menghalangiku keluar kepada kalian melainkan aku takut salat tarawih diwajibkan atas kalian. Dan kejadian itu di bulan Ramadan. (HR. al-Bukhari: 4/290)
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)