Ramadhan segera tiba. Pada malam-malam bulan Ramadhan biasanya ada kultum yang disampaikan sebagai rangkaian salat tarawih. Simak contoh kultum tema Ramadhan berikut ini sebagai referensi.
Mengutip buku berjudul Kultum Ramadhan Pilihan yang ditulis Muhammad Nur Kholis, kultum adalah kegiatan menyampaikan pesan dan nasihat agama di depan khalayak ramai atau jemaah. Durasi kultum tidak lebih dari tujuh menit, seperti kepanjangan namanya kultum yaitu kuliah tujuh menit.
Kultum merujuk pada ceramah atau dakwah secara singkat. Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan di masjid-masjid setelah salat subuh maupun setelah salat tarawih selama bulan Ramadhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski singkatannya memiliki arti kuliah tujuh menit, bukan berarti kultum harus disampaikan selama tujuh menit. Kultum biasanya digunakan sebagai penyebutan lain dari ceramah singkat.
Contoh Kultum Ramadhan
Topik yang dibawakan ketika kultum sebenarnya tidak terbatas pada tema tertentu. Salah satu topik yang dapat dibahas adalah mengenai keistimewaan bulan Ramadhan. Bagi yang ingin menyampaikan kultum tema Ramadhan, berikut detikJatim rangkum lima contoh teks kultum Ramadhan.
Teks Kultum Ramadhan #1
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Ramadhan. Bulan suci ini menyapa kembali. Kemuliaan di hadapan. Kedatangannya disambut beraneka rasa oleh orang-orang.
Pertama, ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadhan baginya tak lebih dari rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa saja. Hadirnya bulan kemuliaan baginya tak memberikan pengaruh sedikit pun, selain kenyataan ia harus berpuasa. Menahan lapar dahaga. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan selama Ramadhan tidak akan membekas makna, tidak akan memberi pengaruh setitik pun.
Kedua, orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat ketika datangnya bulan suci. Ia malas melakukan ibadah. Baginya puasa itu berat karena selama Ramadhan ia tak lagi bisa makan-makan secara bebas dan berbuat sesuka hati. Orang dalam golongan ini menganggap datangnya Ramadhan adalah musibah. Naudzubillahimindzalik.
Ketiga, orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa istimewa di bulan berkah ini. Ia menyapa Ramadhan dengan kegembiraan. Meski begitu, pada kenyataannya ada dua golongan atas sambutan penuh kegembiraan ini.
Ada yang antusias menyambut sekadar karena Ramadhan serasa seru. Ada pesta petasan, ngabuburit, sahur bersama keluarga, berbuka dengan makanan yang enak. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dan sebagainya. Golongan ini antusias menyambut Ramadhan karena suasana menyenangkan.
Golongan kedua, antusias menyambut Ramadhan karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena paham Ramadhan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan dilipatgandakan.
Ia menyambutnya dengan khusyuk. Bukan sekadar karena banyak "hal menarik" selama Ramadhan. Baginya itu hanya sebagai tambahan. Yang terutama adalah karena pemahaman bahwa betapa berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.
Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang yang menyambut Ramadhan dengan antusias berlandaskan keimanan dan keilmuan. Sehingga kita bisa mengisi Ramadhan ini dengan banyak kebajikan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teks Kultum Ramadhan #2
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Marhaban ya Ramadhan. Kita semua tahu bahwa puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu melakukannya. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami makna dan hikmah di balik ibadah puasa ini?
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa puasa Ramadhan diwajibkan kepada kita sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita. Selain itu, puasa Ramadhan juga mengajarkan kita bersabar dan mengendalikan hawa nafsu, sehingga kita bisa lebih memahami makna pengorbanan dan kasih sayang kepada sesama.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, yang artinya: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita bisa belajar bahwa puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Tetapi juga merupakan sebuah ibadah yang memiliki nilai pahala besar dan dapat menghapus dosa-dosa kita.
Oleh karena itu, mari kita lakukan puasa Ramadhan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan harapan agar kita bisa menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan serta kesabaran kita dalam menghadapi cobaan kehidupan.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Teks Kultum Ramadhan #3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul di sini dalam keadaan sehat. Bapak ibu guru yang terhormat dan Hadirin yang berbahagia,
Izinkan saya berdiri di sini untuk menyampaikan materi tentang keutamaan sedekah pada bulan Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan mulia. Bahkan, Ramadhan bulan yang paling mulia di antara bulan-bulan yang lainnya. Ada banyak kemuliaan Ramadhan. Mulai dari turunnya malam Lailatul Qadar, Nuzulul Qur'an. Allah melipat gandakan amalan manusia pada bulan Ramadhan.
Allah berfirman dalam Al Quran yang artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)
Ada lagi amalan yang sangat bernilai tinggi di bulan suci Ramadhan. Apakah amalan itu? Amalan itu adalah bersedekah. Allah melipat gandakan amalan sedekah 10 kali lipat pada hari-hari biasa. Namun, pada bulan suci Ramadhan Allah melipatgandakan hingga tak terhingga.
Adakah pengaruh sedekah bagi seseorang? Tentu saja ada. Sedekah akan membuat semakin sehat, kaya, dan bahagia. Nabi bersabda tentang keutamaan sedekah ini dalam sabdanya yang mulia, yang artinya: "Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR. Muslim, no. 2588)
Sedekah bukan mengurangi harta tetapi melipatgandakan. Baginda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah contoh nyata dalam bersedekah. Pada hari-hari biasa, beliau sedekahnya luar biasa. Pada bulan suci Ramadhan, beliau sedekahnya jauh lebih banyak dari hari-hari biasa.
Sedekah kita pada bulan Ramadhan bisa kita berikan kepada fakir miskin, hamba sahaya orang yang membutuhkan. Kamu juga bisa mewujudkan sedekah dalam bentuk hidangan untuk buka puasa, takjil Ramadhan, memberi jaminan konsumsi tadarus di masjid atau musala di sekitar rumah. Hakikatnya, sedekah yang kita keluarkan itu akan kembali kepada kita. Bahkan, sedekah itu kebutuhan kita bukan kebutuhan orang yang kita sedekahi.
Demikian pembahasan kultum singkat yang bisa saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Teks Kultum Ramadhan #4
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah.
Satu hal yang tidak kita ragukan bahwasannya berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah nikmat yang besar, nikmat yang sangat mulia yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada kita. Dan kita tidak tahu, boleh jadi Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir kita.
Oleh karena itu, maka menjadi keharusan kita, menjadi kewajiban kita seorang Muslim yang menyadari hal ini untuk meningkatkan kesungguhan dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah dan amal salih.
Dan di antara hal yang menunjukkan istimewanya bulan Ramadhan dan bahwasannya dia adalah tamu yang agung, tamu yang mulia dan nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah mengisi Ramadhan dengan baik, dengan puasa yang berkualitas, itu bisa menyebabkan seseorang mendapatkan pahala yang bisa menyaingi pahala yang didapatkan orang yang mati syahid.
Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasannya orang yang gugur di medan jihad adalah orang yang sangat besar ganjarannya, seorang yang sangat mulia kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Namun, orang yang matinya tidak mati syahid bisa mendapatkan pahala yang menyayangi atau bahkan lebih unggul daripada pahalanya orang yang mati syahid dan di antara sebabnya adalah ketika dia mengisi Ramadhan dengan baik. Ramadhannya adalah Ramadhan yang berkualitas.
Sebagaimana dalam satu hadis yang diriwayatkan Baihaqi dan hadis ini dinilai sahih oleh Al-Albani. Diriwayat tersebut diceritakan pada masa Nabi SAW terdapat tiga orang berkawan. Dua di antaranya gugur sebagai syahid di medan jihad. Kemudian setahun setelah itu yang ketiga meninggal dunia.
Ternyata setelah kemudian tiga orang tadi meninggal dunia, ada salah satu sahabat yang melihat dalam mimpi bahwasanya orang yang ketiga, yang matinya di atas kasur, tidak mati sebagai syahid, kedudukannya di akhirat malah lebih dulu masuk surga dibandingkan dua kawannya yang gugur sebagai syahid.
Satu hal yang mengherankan. Dan ini pun juga telah mengherankan para sahabat. Maka, para Sahabat pun datang menemui Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal ini. Maka lihat apa komentar Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Nabi katakan:
Ψ£ΩΩΩΩΩΨ³Ω ΩΩΨ―Ω Ω ΩΩΩΨ«Ω ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―ΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΨ©Ω
Artinya: Bukankah orang yang ketiga itu umurnya lebih panjang satu tahun?
ΩΩΨ£ΩΨ―ΩΨ±ΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Artinya: Dengan tambahan umur satu tahun itu dia berjumpa Ramadhan tahun selanjutnya.
ΩΩΨ΅ΩΨ§Ω ΩΩΩ
Artinya: Dan dia berpuasa dengan baik dengan puasa yang berkualitas di Ramadhan tersebut.
ΩΩΨ΅ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ°ΩΨ§ Ω ΩΩΩ Ψ³ΩΨ¬ΩΨ―ΩΨ©Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΩΨ©Ω
Artinya: Dan dia telah selama satu tahun mengerjakan shalat sekian ribu rakaat jumlahnya.
ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ¨ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ψ£ΩΨ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ω ΩΩ ΩΩΨ§ Ψ¨ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ§ΩΨ£ΩΨ±ΩΨΆΩ
Artinya: Maka di antara keduanya (antara yang mati belakangan yang meninggal belakang dengan yang duluan) terdapat jarak yang lebih jauh daripada antara langit dan bumi.
Allahu Akbar.. Satu fadilah yang sangat luar biasa.
Ada satu sahabat yang meninggal dunia di atas kasur, di atas tempat tidurnya, namun dia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada dua kawannya yang mati sebagai syahid dengan jarak antara langit dan bumi.
Apa Sebabnya? Kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam karena dia umurnya lebih panjang satu tahun. Pada saat itu, dia berpuasa Ramadhan dan puasanya adalah puasa yang berkualitas dan tentu selama satu tahun tersebut dan mengerjakan sekian banyak shalat fardu dan shalat-shalat sunnah. Karena itulah jarak antara dia dengan dua kawannya adalah jarak antara langit dan bumi.
Hal ini menunjukkan betapa mulianya tamu Ramadhan. Betapa dia adalah nikmat besar yang Allah SWT berikan kepada kita. Dan sungguh celaka, dan sungguh sial lah orang yang ceroboh ketika dia berjumpa dengan Ramadhan dan tidak bisa mengisi Ramadhan secara baik, tidak bisa mengisi Ramadhan dengan maksimal. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat memalukan. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat tragis dan menyedihkan.
Maka mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kepada kita hidayahNya dan menuntun langkah-langkah kaki kita sehingga kita menjadi orang-orang yang sukses di bulan Ramadhan dan kita keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Teks Kultum Ramadhan #5
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillah, kita masih diberikan kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk berpuasa di bulan yang penuh berkah ini, yaitu bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Namun, selain sebagai kewajiban, puasa Ramadhan juga memiliki makna dan hikmah yang sangat penting untuk kita ketahui. Pertama-tama, mari kita mengenal makna dari puasa Ramadhan. Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu "shaum" yang berarti menahan diri dari sesuatu.
Dalam konteks puasa Ramadhan, kita menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk keburukan dan perilaku yang dapat merusak ketakwaan kita.
Lalu, apa hikmah dari puasa Ramadhan? Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari ibadah puasa Ramadhan. Pertama, puasa Ramadhan dapat membantu kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dengan menahan diri dari makan dan minum, kita belajar untuk lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah dan menghargai waktu yang ada.
Kedua, puasa Ramadhan dapat membantu kita untuk menahan hawa nafsu dan ego kita. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengontrol keinginan kita.
Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Ketiga, puasa Ramadhan dapat membantu kita merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kesulitan dan kekurangan. Dengan berpuasa, kita dapat lebih memahami kondisi orang yang membutuhkan dan menjadi lebih empati terhadap mereka.
Demikianlah, beberapa makna dan hikmah dari puasa Ramadhan. Semoga dengan kita mengenal dan memahami makna serta hikmah dari puasa Ramadhan, kita dapat lebih semangat dan tekun dalam menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)