Prabowo Dapat Suntikan Spirit dari Ribuan Ulama, Kiai dan Muslimat

Prabowo Dapat Suntikan Spirit dari Ribuan Ulama, Kiai dan Muslimat

Faiq Azmi - detikJatim
Minggu, 03 Mar 2024 11:05 WIB
Bertemu Prabowo di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Paslon 02
Khofifah Indar Parawansa, Prabowo Subianto dan Emil Dardak (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Prabowo Subianto, tak henti-henti mengucap terima kasih dan hormat kepada ibu-ibu Muslimat, NU, kiai, relawan Jatim yang telah berjuang keras dan memilih Prabowo-Gibran sehingga mengantarkan ke RI 1.

Hal itu diungkapkan saat "Silaturrahmi Kebangsaan" di kediaman Jenderal TNI (Hor) Prabowo Subianto, di Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/3/2024).

Dia mengaku tak ingin membahas soal program kerja, karena bukunya sudah dibagikan, namun dia ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Timur, terutama dari muslimat NU, kiai, relawan dan TKD Jatim yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati perhitungan suara belum final, namun sudah keliatan melalui quick count, bahwa keputusan rakyat mutlak di pihaknya, sehingga memenangkan mandat dari rakyat Indonesia.

"Kita telah berhasil di semua provinsi kecuali dua, Aceh dan Sumbar," ujar Prabowo.

ADVERTISEMENT

Prabowo mengatakan begitu terlihat pergerakan angka quick count, tokoh yang pertama kali ditemui adalah Khofifah Indar Parawansa.

"Saya ketemu beliau di Bandara Halim dan saya menawarkan bagaimana bisa bertemu. Berapa yang bisa ibu bawa ke Hambalang. Eh, beliau malah balik bertanya, Bapak berkenan berapa orang, saya jawab kalau persiapan singkat bisa 1200 orang. Eh yang datang 1600 orang," ujarnya disambut tepukan hadirin.

Usai bertemu Khofifah, dilanjutkan sowan ke seniornya Jenderal SBY, Pakde Karwo, dan Emil Dardak.

Banyak joke segar dari Prabowo diungkap, karena dia mengaku sangat bahagia, terhormat, dan hanya ingin berterima kasih kepada Ulama NU, warga NU, Muslimat NU, relawan semua di Jatim yang mendukungnya.

Selain menceritakan semasa aktif dan muda di awal jadi tentara, dia juga sangat dekat dengan ulama NU terutama Gus Dur, sampai suatu ketika ingin jadi warga NU dan memilki KTA, kemudian diberi kartu Ikatan Sarjana NU (ISNU) dari Prof Ali Masykur Musa.

"Apalagi saya ini dekat dengan keluarga Gus Dur. Karena rumah kakek nenek saya berdampingan dengan rumah orang tua Gus Dur di Matraman . Ibu beliau teman baik kakek nenek saya," ujarnya.

Usai Pilpres ini Prabowo mengajak semua masyarakat melupakan perbedaan, jangan sampai gontok-gontokan. Karena sudah waktunya untuk berbuat bagi kemakmuran bangsa Indonesia.

Termasuk meniru keberanian warga NU dan sejarah NU di saat genting selalu tampil sebagai stabilisator, pembawa kesejukan, kedamaian, penjamin keselamatan dan berpihak ke NKRI.

"NU bisa dikatakan Islam yang merah putih. Ingat sejarah perjuangan kemerdekaan pasca proklamasi, bagaimana ketika Inggris datang ingin menguasai lagi, dari peran Kiai, NU, dan ulama NU di Jatim tegas tegar. Tidak tunduk kepada kekuatan asing yang menjajah bangsa kembali. Maka jangan lupa sejarah," ujarnya.

"Mereka yang lupa sejarah akan dihukum sejarah. Lihat saja ketika paham komunisme hampir menguasai, NU juga tampil. Tidak mengherankan kenapa TNI dekat dengan ulama dan kiai. NU tidak mau menjalankan agama dengan kekerasan, tidak ada kecurigaan dan kebencian dalam beragama, itu karakter NU," imbuhnya.

Prabowo mengaku mendapat suntikan spirit luar biasa dari kehadiran ribuan ulama, muslimat dan kiai saat ini. Dia merasa sangat terhormat diterima jadi warga NU.

"Intinya hari ini kami ingin sampaikan terima kasih, dan hormat kami kepada semua kiai, ulama, NU, muslimat NU relawan dan lainnya. Kami ingin menyampaikan terima kasih, kepada Bu Khofifah, pemimpin muslimat, NU, relawan, kiai, ulama, tak malu mendukung Prabowo Gibran," imbuhnya.

Dia berpesan agar tidak euforia menyambut kemenangan atau gembira berlebihan. Prabowo bahkan mengajak merenung karena mandat itu tanggungjawab berat. Bahwa masa depan sekarang di pundak.

"Sejak itu setiap saat sadar, tidak tidur. Sebelum tidur. Saya langsung berpikir tak boleh mengecewakan rakyat Indonesia. Ini adalah kehormatan bagi kami. Segala iptek, dan kemampuan kita sudah saatnya diterapkan untuk sebesar kepentingan rakyat Indonesia," ujarnya.

"Kalau melihat dukungan NU dan kalian bersama. Saya tidak takut dan tidak gentar menjalankan program itu. Hilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Mari bersama menghilangkan kelaparan. Tidak boleh ada anak yang tidak makan, lapar dan stunting. Tidak boleh ada anak Indonesia lapar. Saya tak gentar perjuangkan rakyat saya. Usia 72 tahun, saya tidak takut. Saya hanya takut kepada Allah SWT saja. Hari ini luar biasa suntikan semangat dan keberanian saya," ujarnya.

"Pak Jokowi telah menunjukkan arah bangsa dan sepakat dengan saya. Maka programnya akan saya teruskan. Kalau untuk membela rakyat saya tidak takut di dunia ini. Dan di hati saya yang paling dalam. Kalianlah yang memenangkan saya," pungkas Prabowo.

Prabowo Subianto tidak akan lupa Jawa Timur dan tidak pakai janji. Yang penting katanya dia sudah mengerti.

"Saya berharap NU, Muslimat, Ansor, Banser, Kiai, Ulama, relawan, rakyat semua, mari kita kawal dan gabungkan kekuatan bersama TNI Polri dan kekuatan lain di jalan yang benar. Yang lurus, di pihak rakyat kita akan mulia," pungkasnya.

Sementara dalam "Silaturrahmi Kebangsaan" ini sejumlah kiai turut hadir. Mereka yakni KH Asep Syaifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah, Pacet Mojokerto, Gus Miftah Maulana Habiburrahman, Prof Dr Ali Masykur Musa. Kemudian ada Jenderal Purn Syafrie Syamsudin, Jenderal Purn TNI Dudung Abdurrahman, Dewan Penasehat PP Muslimat NU Nyai Hajjah Mahfudhoh, Pimpinan JKSN Jateng Kiai Adnan, Ketua TKD Jatim Boedi Prijo Suprayitno, dokter Jibril spesialis jantung, anggota DPR RI, Sudiyono, dan Prasetyo Hadi, Laksamana Madya TNI Purn Didik Herdiawan, serta Marsekal Purn Bambang Eko.




(faa/fat)


Hide Ads