Jejak Kontroversi Gus Samsudin yang Kerap Bikin Gaduh

Jejak Kontroversi Gus Samsudin yang Kerap Bikin Gaduh

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 01 Mar 2024 14:06 WIB
Surabaya -

Gus Samsudin lagi-lagi bikin gaduh. Kali ini, ia membuat konten soal pengajian yang memperbolehkan bertukar pasangan. Video yang diunggah di akun YouTube miliknya pun viral hingga membuat gaduh.

Atas kegaduhan ini, Polda Jatim harus turun tangan. Sebelumnya, Gus Samsudin juga sudah diperiksa di Polres Blitar. Polda Jatim terpaksa ikut menangani kasus ini lantaran keterangan Gus Samsudin mencla-mencle.

Sebelum konten ini ramai, Gus Samsudin tercatat beberapa kali membuat kontroversi. Dua tahun lalu, publik juga sempat dihebohkan soal perseteruan Gus Samsudin dengan Pesulap Merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJatim mencatat setidaknya ada empat kontroversi yang pernah dilakukan Gus Samsudin. Apa saja?

Berikut Jejak Kontroversi Gus Samsudin

1. Perseteruan dengan Pesulap Merah

Perseteruan Pesulap Merah alias Marcel Radhival vs Gus Samsudin bermula dari saling tantang di YouTube. Kedatangan Marcel dan timnya ke padepokan Gus Samsudin, di Blitar pada Rabu 22 Juli 2022 untuk pembuktian kesaktian berujung geger.

ADVERTISEMENT

Geger terjadi setelah Marcel yang tak berhasil menemui Gus Samsudin melainkan ditemui pengacaranya. Marcel juga diminta menunjukkan KTP oleh Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto. Saat mau pulang, ia nyaris dipukul pendukung Gus Samsudin.

Usai perseteruan itu, Pesulap Merah jadi makin kondang hingga banyak menerima job di panggung hiburan Tanah Air. Sementara Gus Samsudin yang sempat melaporkan Marcel ke polisi, justru harus berhadapan dengan kenyataan padepokannya sempat ditutup.

2. Dapat Gelar Dari Keraton Solo

Gus Samsudin mendapat gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Dalam video di YouTubenya berdurasi 1 jam 14 menit itu, terlihat bagaimana Gus Samsudin diberi gelar dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunan Surakarta.

Pimpinan Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Blitar ini naik pangkat dari Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.

Hal ini menuai kontroversi, sebab acara itu diadakan di luar acara resmi Keraton. Penyelenggaranya juga bukan dari Keraton. Untuk itu, pemberian gelar disebut tidak sah karena di luar perintah Raja. Sebab, normalnya gelar itu juga akan disertai legalitas surat kekancingan yang ditandatangani langsung oleh Paku Buwono XIII.

Gus Samsudin akhirnya buka suara soal gelar Kanjeng Raden Tumenggung yang diterimanya. Dia mengaku memperoleh gelar tersebut langsung dari Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.

"Iya benar, memang dapat gelar itu (Kanjeng Raden Tumenggung). Memang dapat dari urusan keraton," jelas Gus Samsudin dihubungi detikJatim lewat telepon, Kamis (29/12/2022).

3. Perempuan Tewas di Padepokan Gus Samsudin

Wanita asal Morokrembangan Surabaya, Suwarti (59) ditemukan tewas di kamar mandi Pondok Nuswantoro Blitar milik Gus Samsudin, Senin (11/12/2024). Pihak padepokan Gus Samsudin dinilai lalai. Sebab, korban sudah meninggal dunia selama dua hari di dalam kamar mandi.

Awalnya, korban pamit kepada keluarga untuk berobat di Pondok Nuswantoro Kademangan yang diketahui diasuh oleh Gus Samsudin. Korban berangkat seorang diri pada Sabtu (9/12/2023). Karena tak kunjung pulang ke rumah, keluarga korban berusaha mencari keberadaan korban dengan mendatangi Pondok Nuswantoro Kademangan pada Senin (11/12).

Setelah mendapat petunjuk, polisi dan keluarga korban mendatangi kamar mandi umum itu. Didapati sebuah bilik kamar mandi yang terkunci dari dalam. Petugas pun mendobrak pintu kamar mandi itu dan menemukan korban telah meninggal.

Sementara itu, Dinkes Blitar sudah meminta keterangan dan kejelasan terkait kejadian yang menimpa Suwarti kepada Gus Samsudin. Suwarti mengeluhkan pusing dan sesak napas.

Namun, Gus Samsudin mengaku tidak memberikan obat, pijatan, maupun terapi kepada Suwarti. Dia mengaku hanya memberikan petuah atau nasihat kepada korban. Termasuk memberi dukungan motivasi agar kembali sehat dan bisa tertib dalam salat.

4. Konten Boleh Bertukar Pasangan

Konten pengajian yang menyebut jemaahnya boleh bertukar pasangan viral. Ada 2 video yang beredar di media sosial dengan durasi dan sudut pandang kamera yang berbeda. Keduanya menampilkan dialog 4 pemimpin pengajian dengan jemaah laki-laki dan perempuan.

Dalam dialog itu salah satu pemimpin menyampaikan bahwa di pengajian itu dibolehkan bertukar pasangan asalkan sama-sama saling suka. Dia tegaskan bahwa itu adalah aturan yang ada bagi jemaah yang bergabung dalam pengajian itu.

"Bebas di sini, asalkan seneng sama seneng, suka sama suka, silakan saja. Mau tukar pasangan juga boleh," ujar salah satu pemimpin pengajian dilihat detikJatim, Selasa (27/2/2024).

Informasi yang dihimpun detikJatim, video pengajian membolehkan bertukar pasangan itu pertama kali diunggah akun YouTube Mbah Den (Sariden) yang merupakan milik Samsudin.

Akhirnya, Polda Jatim turun tangan menangani kasus konten pengajian viral yang membolehkan tukar pasangan ini. Saat diperiksa polisi, Gus Samsudin plin-plan memberi pengakuan berbeda.

"Kemarin ngomong di Bogor, tapi setelah dilakukan pemeriksaan Polres Blitar kejadiannya di wilayah Penggok, wilayah hukum Polres Blitar. Sehingga hal itu untuk kecepatan pemeriksaan, maka untuk pemeriksaan selanjutnya diambil alih Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim," beber Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto kepada wartawan, Kamis (29/2/2024).

Pantauan detikJatim, Samsudin keluar dari ruang pemeriksaan pada pukul 14.15 WIB, ia mengenakan baju dan kopiah hitam. Diketahui ia telah menjalani pemeriksaan sejak pukul 05.00 WIB bersama 2 orang lainnya yang turut andil dalam proses pembuatan konten video tersebut.

Saat ditanya oleh awak media terkait bagaimana proses pemeriksaannya, Samsudin enggan berkomentar. Ia hanya memberikan reaksi maaf dan jempol kepada wartawan.

"No komen ya," kata Samsudin singkat.

(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads