Muklas meninggal sekitar pukul 17.30 WIB pada Senin (26/2) di RSUD Soedarsono, Kota Pasuruan. Ia meninggal setelah menjalani rangkaian perawatan.
Suasana haru menyelimuti rumah duka, Selasa (27/2/2024). Jenazah Muklas dimakamkan pukul 08.00 WIB.
Julaeka, istri Muklas itu mengatakan pada mulanya Muklas mengeluh kelelahan saat berjaga di TPS 01 pada 14 Februari 2024 sekitar pukul 16.00 WIB. Ia kemudian diantar oleh rekannya untuk berobat ke salah satu klinik.
"Sore itu mengeluh sakit, terus dibawa ke klinik untuk berobat," kata Julaeka saat di temui di rumahnya di Jalan Kolonel Sugiono, Gang 1 itu, Selasa (27/2/2024).
Setelah itu, pria yang memiliki dua anak dan satu cucu perempuan itu kemudian lanjut kembali bertugas saat perhitungan suara. Di TPS 01, perhitungan rampung pada 15 Februari 2024 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Muklas kemudian pulang ke rumah dengan kondisi kelelahan. Selang beberapa hari di rumah, kondisinya semakin memburuk.
"Pada tanggal 23 Februari 2024, dibawa ke Rumah Sakit R Soedarsono. Kesadaran Muklas sudah menurun," jelas Julaeka.
Usai dirawat selama empat hari di rumah sakit itu, Julaeka mengatakan suaminya sempat akan dibawa ke ruang ICU. Namun, nyawa Muklas tidak tertolong dan meninggal dunia.
"Saya sudah tanda tangan masuk ICU, tapi sudah meninggal magrib itu," terangnya.
Diketahui, sebelumnya, Ahmad Anwar Zainuri (33), petugas Linmas di TPS 05, Kelurahan Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan meninggal dunia. Zainuri meninggal Minggu (18/2), setelah dirawat sejak Kamis (15/2).
(abq/iwd)