Tak seperti influencer lain yang lebih senang menunjukkan aksen kebarat-baratan, Natasha Keniraras justru bangga dengan logat medok Suroboyoan. Siapa sebenarnya Natasha Keniraras?
Natasha Keniraras atau yang lebih dikenal dengan Natkeni akhir-akhir ini menyita perhatian publik. Konten-kontennya yang menggunakan bahasa Suroboyoan sukses menghibur para pengikutnya.
Natkeni Mengawali Karier Sebagai Model
Siapa sangka sebelum menjadi kreator konten, Natkeni sudah lebih dulu aktif sebagai model. wanita lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini sempat aktif mengikuti Paguyuban Cak dan Ning Surabaya pada 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah itu, ia mencoba peruntungannya dengan mengikuti ajang Miss Indonesia 2018. Pada ajang ini, Natkeni berhasil membuktikan kemampuannya dengan lolos hingga 16 besar mewakili NTB.
Selama aktif mengikuti ajang-ajang kecantikan, Natkeni mengaku dirinya juga sedang berstatus mahasiswa di ITS. Hingga akhirnya, pandemi COVID-19 yang mulai melanda pada 2020 menyusahkan dirinya.
Sebagai seorang yang ekstrovert, pandemi membuat ia susah untuk berkomunikasi dengan teman-teman kampusnya. Inilah yang membuat Natkeni mulai memproduksi konten di media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.
Natasha Keniraras Mengenalkan Diri Sebagai CEO of Sexy Javanese Accent
"Oh my God, your Javanese accent is so sexy. Say it again".
Sekiranya itu kalimat dari salah satu kontennya yang sempat viral. Berkat konten-kontennya yang viral, ia mulai mendapat perhatian publik dan diundang di berbagai acara untuk menceritakan perjalanan kariernya. Salah satunya, ia sempat diundang di podcast milik Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya, pada 2023.
Pada podcast milik Armuji, wanita yang merupakan alumni dari Teknik Perkapalan ITS ini menceritakan berbagai pengalamannya mengikuti ajang kecantikan, hingga berhasil menjadi influencer.
Dikutip detikJatim dari akun YouTube Armuji, Natkeni mengungkapkan sebenarnya ia tak terlalu lancar berbahasa Suroboyoan. Sebab kedua orang tuanya bukan berasal dari Surabaya. Ibunya berasal dari Madiun dan ayahnya berasal dari Yogyakarta.
![]() |
Natkeni mengaku baru lancar berbahasa Suroboyoan saat mengikuti Cak dan Ning Surabaya. Ketika masa karantina, ia dan peserta lainnya hanya diperbolehkan untuk menggunakan dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Inggris.
Ia menyebutkan aksen berbicaranya semakin medok berkat ajang Cak dan Ning. Ia memanfaatkan logat medok yang dimilikinya untuk membuat konten-konten receh.
Atas konten yang telah diunggahnya, Natkeni mempunyai lebih dari 130 ribu pengikut di Instagram dan 200 ribu pengikut di TikTok.
Konten Natkeni mana nih yang jadi favorit detikers?
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/sun)