Jalan di kawasan Muharto, Kota Malang, kerap menjadi langganan macet. Kini Pemkot Malang mulai mencarikan solusi untuk penanganan kemacetan di kawasan tersebut.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan persoalan kemacetan di kawasan Muharto telah dibahas dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang.
Dari pembahasan FLLAJ, penanganan kemacetan tersebut dipetakan menjadi tiga tahap. Mulai dari mencari solusi jangka pendek, menengah dan panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait solusi jangka pendek yang kemungkinan bisa dilakukan pada tahun 2024 adalah penerapan rekayasa lalu lintas. Salah satu rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan yakni mengurangi crossing jalan.
"Jadi di jam tertentu kendaraan dari arah timur (perempatan Jalan Muharto) dilarang belok kanan ke arah makam Polehan," ujarnya kepada awak media, Minggu (25/2/2024).
Dalam pelaksanaannya akan disiapkan water barrier sebagai pembatas. Guna memastikan rekayasa lalu lintas terlaksana, juga akan disiagakan personel di kawasan Muharto.
Kemudian, pihaknya juga berencana memberlakukan pembatasan jenis kendaraan yang bisa melintas di Jalan Muharto. Kemungkinan, kendaraan besar yang hendak melintas di sana akan dibatasi.
"Rencananya juga akan ada penertiban pedagang Pasar Kebalen dan Pasar Kedungkandang yang selama ini berjualan hingga di tepi jalan," terangnya.
"Jadi bubar pada waktunya, misal jam 7 pedagang di Pasar Kebalen harus sudah bersih. Lalu jam 6 di Pasar Kedungkandang bersih, supaya arus lalu lintas lancar," sambungnya.
Sementara itu, untuk solusi jangka panjang dalam penanganan kemacetan di kawasan Muharto yang saat ini sedang dalam kajian adalah pelebaran jalan.
"Solusi jangka panjangnya adalah kajian untuk melakukan pelebaran jalan baik di Simpang Kebalen dan Simpang Muharto," tandasnya.
(dpe/iwd)