Bolehkah niat puasa Nisfu Syakban (puasa Nisfu Syaban) digabung dengan puasa ganti atau qada Ramadhan? Berikut ini penjelasannya.
Dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), mengqada puasa Ramadhan hukumnya wajib. Utang puasa harus dibayar karena itu adalah hak Allah meskipun manfaatnya kembali kepada umat manusia.
Dalam istilah fiqih, menggabungkan niat puasa disebut sebagai at-tasyriik fin niyyah (mengkombinasikan niat). Qada Ramadhan hukumnya wajib, sedangkan puasa Nisfu Syakban sunah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai penggabungan niat antara yang fardu dan sunah dalam satu ibadah, Imam Suyuthi dalam kitabnya Al-Asbah wan Nadhair membaginya menjadi empat kriteria sebagai berikut:
- Sah kedua-keduanya baik yang fardu dan yang sunah.
- Sah bagi ibadah fardunya saja, tidak untuk ibadah sunahnya.
- Sah bagi ibadah sunahnya saja, tidak untuk ibadah fardunya.
- Tidak sah kedua-duanya.
Adapun menggabung niat sunah puasa Nisfu Syakban dengan niat puasa ganti atau qada Ramadhan maka dapat diqiyaskan ke dalam hukum yang pertama, yaitu dianggap sah keduanya.
Di sisi lain, bulan Syakban menjadi bulan terakhir bagi umat Islam untuk membayar utang puasa Ramadhan pada tahun sebelumnya. Qada puasa Ramadhan menjadi wajib hukumnya bagi mereka yang tidak memiliki udzur syar'i dan telah mukallaf.
Dosa besar bagi umat Islam yang tidak melaksanakan qada puasa Ramadhan dengan sengaja. Itu sebagaimana yang telah diriwayatkan Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu Syarah Al Muhadzdzab yang berbunyi:
"Jika ia (seorang muslim) mengakhirkan puasa qada sampai datang Ramadhan berikutnya tanpa uzur, maka ia telah berdosa, dan ia harus berpuasa Ramadhan yang datang".
Niat Puasa Qada Ramadhan
Berikut ini lafal niat puasa qada Ramadhan yang perlu dibaca sebelum melaksanakan puasa:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya:
Aku berniat untuk mengqada puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Baca juga: Jadwal Puasa Nisfu Syakban 1445 Hijriah |
Niat Puasa Nisfu Syakban
Mengerjakan puasa Nisfu Syakban tidak jauh berbeda dengan puasa sunah lainnya, hanya saja terdapat perbedaan dalam pembacaan niatnya. Berikut ini niat puasa Nisfu Syakban untuk malam hari dan siang hari:
Niat Puasa Nisfu Syakban Malam Hari
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu souma ghadin 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
Hamba niat puasa sunah Syakban esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Nisfu Syaban Siang Hari
Jika terlewat untuk melafalkan niat puasa Nisfu Syaban di malam hari, tidak perlu khawatir karena niat tersebut dapat dibaca pada siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berikut ini niat puasa Nisfu Syaban yang dapat dilafalkan:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT.
Itulah penjelasan terkait aturan puasa Nisfu Syakban yang digabung dengan puasa qada Ramadhan. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Annisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)