Salah satu amalan yang dapat dilakukan ketika Malam Nisfu Syakban adalah salat Nisfu Syakban (sholat Nisfu Syaban). Salat Nisfu Syakban merupakan salah satu salat sunah yang dapat dilakukan pada malam ke-15 bulan Syakban. Lantas, berapa rakaat salat Nisfu Syakban?
Diketahui, tahun ini malam Nisfu Syakban bertepatan dengan tanggal 24 Februari 2024. Syakban merupakan bulan kedelapan kalender Hijriyah, sebelum bulan Ramadhan. Pada malam pengampunan ini, umat Islam berlomba memperbanyak amalan. Salah satunya dengan mengerjakan salat Nisfu Syakban.
Rakaat Salat Nisfu Syakban
Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama (NU) Online, salat Nisfu Syakban dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan niat khusus untuk salat Nisfu Syakban. Jumlah rakaat salat Nisfu Syakban bisa sampai 100 rakaat dengan 50 kali salam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, jumlah tersebut bisa disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing. Salat Nisfu Syakban paling sedikit bisa dikerjakan dua rakaat dengan satu kali salam.
Sementara pelaksanaan salat Nisfu Syakban dapat dilakukan setelah salat magrib, kemudian dilanjut salat Isya. Jika masih mau melanjutkan salat Nisfu Syakban, maka bisa dikerjakan setelah salat Isya. Setelah itu, memperbanyak zikir, selawat, dan doa-doa tertentu.
Niat Salat Nisfu Syakban
Sementara niat salat Nisfu Syakban dibaca sebelum memulai salat. Berikut niat dari salat Nisfu Syakban.
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Usalli sunnata nisfi Syaban rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat salat sunah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah SWT.
Tata Cara Salat Nisfu Syakban
Tata cara salat Nisfu Syakban sama seperti salat sunah pada umumnya. Hanya ada beberapa tambahan doa. Berikut tata cara salat Nisfu Syakban.
1. Membaca Niat
Seperti salat sunah pada umumnya, salat Nisfu Syakban dilakukan dua rakaat dalam satu kali salam. Terdiri dari rukuk, iktidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.
2. Membaca Al-Fatihah
Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali setelah membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama.
Dilanjut dengan membaca doa Nisfu Syakban, zikir, dan selawat untuk menambah keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
3. Doa Nisfu Syakban
Ada doa khusus yang dapat kalian baca setelah salat Nisfu Syakban. Berikut doa salat Nisfu Syakban lengkap dengan aksara Arab, Latin dan terjemahannya.
Arab:
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ يَاذَا الْطُّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ.
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ عِنْدَكَ فِي أُمّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُومِيْنَ أَوْ مَطْرُوْدِينَ أَوْ مُقْتَرَنًا عَلَيْنَا فِي الْأَرْزَاقِ فَامْحُ.
اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَطَرْدَنَا وَتَقْتِيرَ أَرْزَاقِنَا وَأَثْبِتْنَا عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سُعَدَاءَ مَرْزُوقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكُ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ إِلَهَنَا بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفَرَّقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ أَكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَنْ نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَأَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ وَالْأَكْرَمُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Latin:
Allahumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaika, yâ dzâl jalâli wal ikrâm, yâ dzath thauli wal in'am, lâ ilaha illâ anta zhaharal lâjîna wa jâra al-mustajîrîna wa amâna al-khâ'ifîna.
Allahumma in kunta katabta 'indaka fi ummil kitâbi asyqiyâ au mahrûmîn au mathrûdîna au muqtaranan 'alainâ fîl arzâqi fâmhu.
Allahumma bifadhlika syaqâwatanâ wa hirmânanâ wa thardânâ wa taqtîra arzâqinâ wa atsbitnâ indaka fî ummil kitâbi su'adâ'a marzûqîna muwaffaqînâ lil khairâti fa'innaka qulta wa qauluku al-haqqu fî kitâbika al-munazzali 'alâ lisâni nabiyyika al-mursali yamhullâhu mâ yasya'u wa yusybitu wa 'indahu ummul kitâbi. Ilhanâ bit tajalli al-'zhami fi lailatin nishfi min sya'bâna al-mukarrami allatî yufarraqu fîhâ kullu amrin hakîmin wa yubramu aksyif 'annâ minal balâ'i man na lamu wa mâ lâ na lamu wa anta bihi a'lamu innaka anta al-a'azzu wa al-akramu wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya:
Ya Allah ya Tuhanku, Zat yang mempunyai karunia dan tidak dikaruniai atas-Nya. Wahai Zat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, wahai Zat yang memiliki kekayaan dan kenikmatan tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, tempat bergantung dan keselamatan orang-orang yang takut.
Ya Allah ya Tuhanku, jika Engkau telah menulis kami di sisi-Mu di Induk Kitab sebagai orang celaka terhalang tertolak dan disempitkan rezeki kami, maka hapuskanlah.
Ya Allah, ya Tuhan kami, dengan anugerah-Mu, kecelakaan kami, keterhalangan kami, ketertolakan kami dan kesempitan rezeki kami, dan tetapkanlah kami di sisi-Mu, dan Induk Kitab sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki dan petunjuk kepada kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam firman-Mu benar di dalam Kitab yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus. Yamhullah mâ yasya'u wayusbitu wa indahu ummul kitâb: Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Induk Kitab. Wahai Tuhan kami, dengan penjelasan yang agung di dalam Nisfu Syaban yang mulia yang dipisah-pisahkan, dan dilakukan padanya setiap perkara yang bijak. Maka hilangkanlah bala dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Luhur dan Mahamulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/sun)