Ansor Surabaya Sebut Sudah Tabayun Sebelum Bubarkan Pengajian Riza Basalamah

Ansor Surabaya Sebut Sudah Tabayun Sebelum Bubarkan Pengajian Riza Basalamah

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 23 Feb 2024 10:30 WIB
penolakan pengajian riza basalamah di surabaya
Kericuhan saat pembubaran pengajian Ustaz Riza Basalamah di Surabaya/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Kericuhan terjadi di pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah yang dibubarkan GP Ansor hingga Banser. GP Ansor Surabaya menyebut, sudah melakukan tabayun sebelum membubarkan pengajian yang digelar di Masjid Assalam, Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Surabaya ini.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/2/2024) petang pukul 18.30 WIB. Massa menggeruduk masjid untuk melakukan penolakan kehadiran Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Keributan hingga aksi saling pukul tak terhindarkan.

Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya Rizam Syafiq mengatakan, pembubaran pengajian ini tak serta merta dilakukan. Sebab, pihaknya sudah melakukan tabayun sebelum membubarkan pengajian ini. Ia menyebut, pihak panitia tak menepati janjinya.

Awalnya, PAC GP Ansor Gunung Anyar telah melayangkan surat keberatan atas kegiatan yang menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Keberatan ini karena Ustaz Riza Basalamah dalam ceramahnya, banyak sekali menyerang amaliyah NU.

"Meski kami tahu dalam ceramah-ceramahnya banyak menyerang amaliyah NU, PAC GP Ansor Gunung Anyar tidak serta membubarkan begitu saja. Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut," beber Rizam dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (23/2/2024).

Musyawarah ini dilakukan pada Kamis (22/2/2024) pagi, di mana PAC Gunung Anyar difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar untuk bermusyawarah. Musyawarah ini dihadiri oleh MWCNU Gunung Anyar, Koramil, Camat Gunung Anyar, Polsek Gunung Anyar, Takmir Masjid, Yayasan serta PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Gunung Anyar.

Rizam menyebut, pihaknya juga memiliki bukti Surat Kesepakatan dan foto pertemuan ini.

"Dalam pertemuan tersebut, disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusifitas di wilayah Gununganyar," ungkapnya.

Akhirnya, disepakati dengan poin tetap melakukan salat jemaah magrib. Pihaknya meminta panitia untuk membuat meme pembatalan kegiatan tersebut. Agar, tidak ada pengerahan massa dan jemaah bisa mendapat informasi ini.

"Hingga sore hari, pembuatan meme pembatalan diingkari oleh pihak panitia. Banyak jemaah yang berdatangan. Meski begitu, sahabat-sahabat Ansor Banser tetep menjaga kondusifitas dan mengawal kesepakatan di pagi hari," kata Rizam.

Rizam menambahkan, awal keributan ini justru terjadi saat menjelang Magrib. Terjadi penolakan pada anggota Banser dan Ansor yang ditolak melakukan salat magrib di masjid.

"Sahabat-sahabat Ansor Banser yang berada di lokasi ingin masuk dan melaksanakan salat jemaah, namun ditolak dan diusir oleh panitia. Dan bahkan terjadi pemukulan seperti di video yang beredar," ungkapnya.

"Hingga setelah salat magrib, panitia melalui speaker masjid mengumumkan bahwa kajian tetep dilanjut. Nah ini kemudian yang menjadi keributan kedua, sahabat Ansor Banser mencoba masuk masjid untuk menanyakan itikad baik dari takmir masjid dan yayasan, namun beberapa jemaah tiba-tiba dari belakang memukul Ketua PAC GP Ansor Rungkut, sahabat Lukman dan langsung dilerai oleh sahabat-sahabat Banser lainnya," tambah Rizam.

Ia pun menyayangkan narasi dan video bahwa Ansor dan Banser membubarkan kajian Syafiq Riza Basalamah. Menurutnya, hal ini adalah adalah narasi sesat.

"Karena kesepakatan meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah adalah kesepakatan bersama yang disepakati oleh pihak takmir dan yayasan. Dan mereka mengingkari perjanjian tersebut," jelasnya.

"Dan keributan terjadi itu awal mula dilakukan oleh mereka saat sahabat-sahabat Ansor ingin menunaikan salat magrib jemaah di masid ditolak dan diusir oleh panitia. Dan keributan kedua, yang sudah disepakati hanya kegiatan salat magrib berjemaah, tapi pihak yayasan dan takmir tetep melanjutkan kajian," pungkasnya.


(hil/dte)


Hide Ads