Ansor Jatim Buka Suara Soal Ricuh Pengajian Ustaz Riza Basalamah di Surabaya

Ansor Jatim Buka Suara Soal Ricuh Pengajian Ustaz Riza Basalamah di Surabaya

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 23 Feb 2024 01:11 WIB
penolakan pengajian riza basalamah di surabaya
Kericuhan saat massa Ansor Gunung Anyar menolak kehadiran Ustaz Riza Basalamah di Masjid Perumahan Purimas Surabaya. (Foto: Tangkapan Layar)
Surabaya -

Kericuhan terjadi dalam sebuah pengajian yang digelar di Masjid Assalam, Purimas, Gunung Anyar, Surabaya. Pengajian itu menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Bendahara PW GP Ansor Jawa Timur M Fawait menduga peristiwa kericuhan itu terjadi karena pihak penyelenggara pengajian tidak melakukan komunikasi dengan baik.

"Mungkin saya duga ini kurang komunikasi. Saya tegaskan kembali, masyarakat Jatim itu Ahlussunnah Wal Jamaah. Kurang komunikasi menyebabkan hal tidak diinginkan," kata Gus Fawait saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Fawait mengatakan kasus ini hampir mirip dengan penolakan Ustaz Hanan Attaki. Ia meminta semua pihak yang hendak menggelar pengajian agar terlebih dahulu mengerti kultur dan budaya di Jawa Timur.

"Kami atas nama Ansor Jatim, bahwa kawan-kawan di level kecamatan tidak akan bertindak begitu saja jika ada komunikasi baik. Saya tegaskan, semua pengajian itu baik, tapi jangan sampai pengajian yang tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar dipaksakan digelar. Perlu dimusyawarahkan agar tidak terjadi lagi hal seperti Ustaz Hanan Attaki dulu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai niatnya baik yakni menggelar pengajian, tapi kalau tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar justru menimbulkan kemudaratan" lanjutnya.

Gus Fawait meminta masyarakat tidak nekat menggelar pengajian dengan mendatangkan ustaz yang tidak sepaham dengan masyarakat sekitar.

"Kalau memang masyarakat sekitar tidak sepemahaman dengan pengajian itu karena beda latar belakang, saya pikir bisa masyarakat menghadiri pengajian secara online atau ke tempat ustaz tersebut berada, tanpa harus mendatangkan ustaz di wilayah yang tidak sepemahaman," tegasnya.

"Ansor akan selalu mendukung pengajian, apalagi kajian islam kebangsaan. Tapi harus ada komunikasi baik antarpihak apakah pengajian itu sepemahaman atau tidak, sebab itu nanti bisa meresahkan masyarakat. Kalau komunikasi baik pasti baik-baik saja, pasti akan saling support," tambahnya.

Menurut Gus Fawait, Banser akan selalu berada di garda terdepan untuk menjaga setiap pengajian dari golongan apapun asalkan pengajian yang tidak bertentangan dengan NKRI.

"Mungkin pihak-pihak yang nekat menggelar pengajuan itu tidak mengenal NU mendalam, tidak mengenal Ansor-Banser mendalam, tidak mengenal Ahlussunnah Wal Jamaah mendalam, dan pasti kurang komunikasi. Kami komitmen menjaga keamanan, kondusifitas di masyarakat, apalagi ini usai pemilu. Komitmen Ansor akan menjaga perdamaian selama tidak ada yang mengganggu NKRI," ujarnya.

"Saya apresiasi kepolisian Polres Surabaya khususnya Polsek Gununganyar sudah mengamankan untuk menjaga ketertiban. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi dan ada komunikasi baik," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads