Bingung Bedakan Informasi Hoaks dan Fakta? Cek dengan 4 Tools Ini

Bingung Bedakan Informasi Hoaks dan Fakta? Cek dengan 4 Tools Ini

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Rabu, 21 Feb 2024 16:30 WIB
Mindra Purnomo
Ilustrasi hoax atau fakta/Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo
Surabaya -

Kemajuan teknologi internet membuat berbagai informasi dapat menyebar dengan sangat cepat dan masif. Lautan informasi yang tersebar kerap kali menyulitkan masyarakat untuk membedakan informasi hoaks atau palsu dan fakta.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mencanangkan budaya cek, ricek, dan kroscek dalam dunia digital. Namun, beberapa dari masyarakat tampaknya masih kesulitan dalam melakukan verifikasi informasi yang mereka dapatkan.

Tak sedikit kasus masyarakat yang gempar karena adanya berita palsu yang tersebar. Padahal, penyebaran informasi palsu ini sebenarnya harus kita hindari bersama. Menghindari berita palsu dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan mencari berita pembanding maupun menggunakan tools tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, kemajuan teknologi informasi tidak menjadi bumerang bagi publik. Kesulitan membedakan antara informasi palsu dan fakta menjadi tantangan nyata. Namun, nyatanya solusi untuk mengatasi masalah ini juga semakin mudah ditemukan berkat perkembangan teknologi.

Tools untuk Cek Hoaks atau Fakta

Tools tertentu dapat menjadi kunci untuk memverifikasi lautan informasi yang penuh dengan hoaks. Salah satu lembaga yang menyediakannya adalah Mafindo atau Masyarakat Antifitnah Indonesia.

ADVERTISEMENT

Mafindo telah bekerja sama dengan Kominfo untuk mengembangkan tools anti-hoaks bagi masyarakat Indonesia. Tools ini bertujuan membantu masyarakat dalam mengidentifikasi kebenaran sebuah informasi.

Lantas bagaimana cara alat ini bekerja, dan apa saja keunggulannya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Aplikasi Hoax Buster Tools

Mafindo yang bekerja sama dengan Kominfo merilis aplikasi berbasis Android bernama Hoax Buster Tools (HBT). Aplikasi ini mampu mencari tahu kebenaran sebuah informasi baik berupa foto, video, maupun berita. Selain itu, HBT juga akan hanya menampilkan media-media kredibel dan terverifikasi oleh Dewan Pers.

Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat di Google Play Store. Sayangnya, saat ini HBT hanya tersedia di telepon pintar dengan sistem operasi Android. Meskipun begitu, aplikasi ini nyatanya dapat membantu masyarakat dalam membedakan berita hoaks dan fakta.

2. Chatbot Kalimasada

Melansir dari laman resmi turnbackhoax.id yang diluncurkan Mafindo, Selasa (20/2/2024), masyarakat juga dapat mengakses chatbot WhatsApp mereka. Chatbot ini memiliki cara kerja yang sangat sederhana, namun mampu memberikan fakta dari informasi yang sedang kita cari.

Melalui chatbot tersebut, masyarakat dapat memeriksa informasi, lapor hoaks, hingga mencari fakta-fakta terbaru. Untuk memilih menu, pengguna dapat menggunakan keyword tertentu yang telah disediakan Mafindo di chatbot mereka.

Setelah itu, pengguna dapat mengirimkan keyword bebas mengenai suatu topik untuk diverifikasi. Chatbot Kalimasada akan menjelaskan secara rinci berbagai informasi yang berkaitan dengan keyword tersebut.

Chatbot Kalimasada dapat diakses melalui nomor +6285921600500. perlu diingat bahwa nomor tersebut hanya dapat diakses melalui aplikasi WhatsApp.

3. Website cekfakta.com

Situs web ini masih hasil karya dari Mafindo, namun kali ini hasil kerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Tools yang satu ini diluncurkan pada Sabtu, 5 Mei 2018, saat penyelenggaraan Trusted Media Summit 2018 di Jakarta.

Alat untuk memverifikasi informasi ini memiliki cara kerja yang jauh lebih sederhana. Pengguna hanya perlu mengakses laman resmi mereka di http://cekfakta.com. Kemudian mengetik keyword di kolom pencarian yang sudah disediakan.

4. Google Images

Cara yang terakhir ini dapat dilakukan manual untuk informasi berupa foto. Hal ini dapat dilakukan untuk memverifikasi foto yang mungkin saja telah diedit untuk memprovokasi pembaca.

Proses verifikasi ini dapat digunakan dengan cara melakukan drag-and-drop ke dalam kolom pencarian Google Images. Selanjutnya, Google akan menampilkan gambar-gambar serupa yang dapat pengguna bandingkan informasinya.

Itu dia beberapa tools yang bisa digunakan untuk membedakan informasi hoaks dan fakta. Sebelum mempercayai sebuah informasi, kita harus melakukan cek, ricek, dan kroscek. Jika menemukan informasi hoaks, masyarakat dapat melayangkan e-mail aduan ke aduankonten@mail.Kominfo.go.id.

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads