Janji Mahfud Dukung Madura Provinsi Tak Cukup Kerek Suara 03 di Pulau Garam

Janji Mahfud Dukung Madura Provinsi Tak Cukup Kerek Suara 03 di Pulau Garam

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Rabu, 21 Feb 2024 11:37 WIB
Cawapres 03 Mahfud Md saat menggelar tahlilan di depan kediamannya di Sambilegi Lor, Sleman, Selasa malam (13/2/2024).
Mahfud Md (Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Surabaya -

Sebelum coblosan, Cawapres 03 Mahfud Md sempat kampanye ke tanah kelahirannya, Madura. Kala itu dia menyatakan mendukung Madura sebagai provinsi tersendiri hingga berjanji mengembalikan kejayaan garam dan tembakau. Nyatanya, janji Mahfud tersebut sejauh ini tak bisa mendongkrak suaranya bersama Ganjar Pranowo di Madura.

Berdasarkan pantauan detikJatim pada Rabu, 21 Februari 2024 pukul 09.00 WIB melalui situs resmi KPU pemilu2024.kpu.go.id, paslon 03 hanya memperoleh suara sebesar 81.673 atau hanya 9.54% di Madura.

Padahal, Mahfud Md yang merupakan putra asli Madura telah memberi sederet janji pada masyarakat jika Ganjar dan dirinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029. Salah satu janjinya adalah memperkuat bisnis garam dan tembakau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud pernah menyampaikan janji ini dalam acara Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Nahdlatut Tullab Sampang, Kamis (11/1). Mahfud menyebut, Madura disebut pulau garam karena garamnya yang terkenal hingga mancanegara. Namun sekarang, pabrik garam yang ada di Madura malah mengalami kerugian.

"Dulu Madura disebut pulau garam karena Madura ini yang ekspor garam ke seluruh dunia. Tapi sekarang pabrik garam di Madura itu rugi," kata Mahfud saat itu.

ADVERTISEMENT

Mahfud berjanji bakal memperbaiki produksi garam di Madura, sehingga Madura akan kembali dikenal dunia dengan citranya sebagai pulau garam. Langkah yang akan dilakukan Mahfud untuk mengembalikan kejayaan garam Madura adalah dengan memperbaiki produksi garam di dalam negeri dan menekan angka impor garam dari luar negeri.

"Sehingga ini harus diperbaiki, citra Madura sebagai pulau garam harus dikembalikan, di sinilah garam terbaik dunia itu dibuat. Kita sudah perbaiki PT garam sejak saya di DPR taun 2004, isunya garam di Madura nggak beres-beres, kenapa? (Karena) garam kita impor dari luar, kita sendiri nggak mau memperbaiki yang kita punya," jelas Mahfud.

Selain industri garam, Mahfud juga menyoroti permainan tengkulak dan undang-undang yang merugikan sektor produksi tembakau, khususnya di Madura. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan yang menyeluruh agar tembakau Madura bisa kembali berjaya. Mahfud sendiri menginginkan sektor produksi tembakau bisa kembali menyejahterakan masyarakat Madura seperti dulu.

"Dulu tembakau jadi sumber penghasilan besar bagi petani Madura. Tapi tembakau jadi alat permainan tengkulak yang besar-besar. Harganya dipermainkan, dibuat juga UU (undang-undang) bahwa tembakau berbahaya. Lalu petani tembakau kolaps di NTB, Madura, Temanggung," ujarnya.

Jika permainan tengkulak dan regulasi mengenai tembakau dapat diperbaiki, Mahfud optimis tembakau Madura akan kembali berjaya. Mahfud juga ingin aturan mengenai perizinan tembakau dapat lebih dipermudah sehingga masyarakat tidak perlu lagi menjual rokok ilegal.

"Ini kebijakan yang menurut saya harus ditinjau ulang sehingga petani tembakau bisa sejahtera tanpa buat rokok ilegal, harus legal. Orang itu jadi ilegal karena dipersulit, kita buat yang mudah," kata Mahfud.

Masih di hari yang sama, namun dalam acara yang berbeda, Mahfud Md juga berjanji akan membentuk Provinsi Madura. Hal ini disampaikan Mahfud di Pamekasan, menanggapi harapan seorang relawan bernama Subari..

"Saya titip Madura, jadikan Madura provinsi, Pak. Maka dari itu saya titipkan, saya titipkan satu putaran Mahfud, saya titipkan Madura jadi provinsi," kata Subari.

Dengan tegas, Mahfud langsung memberikan lampu hijau atas aspirasi Subari. Namun, Mahfud juga menyampaikan kendala yang dihadapi untuk menjadikan Madura sebagai sebuah provinsi, yaitu syarat pembentukan sebuah provinsi baru adalah terdiri dari 5 kabupaten/kota, sementara di Madura sendiri baru ada 4 kabupaten.

"Saya setuju, (poin usulan nomor) satu. Dan saya sudah memberi, ikut rapat beberapa kali Madura mau jadi provinsi, oke. Tapi syaratnya harus ada lima kabupaten kota. Madura ini baru empat, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Kurang satu," jawab Mahfud.

Namun, Mahfud juga menyampaikan bahwa kendala tersebut bisa diatasi dengan membentuk kabupaten baru yang berisi pulau-pulau kecil di Madura. Opsi lainnya yaitu memecah Pamekasan menjadi Kabupaten Pamekasan dan Kota Pamekasan.

"Nah, oleh sebab itu lalu diusulkan dirikan satu lagi, misalnya Kabupaten Kepulauan Madura yang kecil-kecil itu. Disatukan dimpimpin oleh satu bupati atau Pamekasan dipecah. Satu ada kabupatennya, dua ada kotanya. Itu Bisa mengajukan Provinsi," terang Mahfud.

Dua janji yang seharusnya cukup menggiurkan, mengembalikan kejayaan industri unggulan dan memandirikan Madura sebagai sebuah provinsi tersendiri tampaknya belum bisa mengerek suara Ganjar-Mahfud di Madura. Mahfud sebagai putra Madura justru tumbang di kandang sendiri.

Perolehan suara paslon 03 menjadi yang terkecil jika dibandingkan dengan paslon 02 Prabowo-Gibran yang unggul dengan 393.866 suara (45,98%) dan disusul oleh paslon 01 Anies-Muhaimin dengan 381.164 suara (44,5%).

Meskipun, total suara masuk pada 4 kabupaten di Pulau Madura baru mencapai 36,58% atau 4.433 dari 12.119 TPS, namun dengan perolehan suara sementara tersebut, akan sangat sulit bagi Ganjar-Mahfud Md mengungguli paslon lain di Madura.




(hil/dte)


Hide Ads