.webp)
Sejumlah almamater dan alumni dari Cipayung Plus dan Rumah Kebangsaan Jatim berkunjung ke Polda Jatim. Mereka melakukan audiensi tentang pentingnya perdamaian dan kesejahteraan masyarakat pasca pelaksanaan Pemilu 2024.
Dari pantauan detikJatim, ada sekitar 15 perwakilan dari organisasi mahasiswa se-Jatim mulai dari PMII, HMI, hingga GMNI. Mereka berdiskusi bersama Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto sekitar 1 jam.
Imam mengatakan kunjungan kali ini merupakan silaturahmi dari perwakilan BEM se-Jatim yang tergabung dalam Cipayung Plus Rumah Kebangsaan Jatim. Menurut Imam, para mahasiswa telah berkolaborasi untuk menciptakan kondusifitas dan perdamaian pasca Pemilu 2024 yang digelar pada Rabu (14/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini ada pak sekjen dan unsur-unsur pimpinan organisasi kemahasiswaan pasca gawe pemilu, alhamdulillah semua aman dan berjalan dengan baik, sampai hari ini insyaallah tidak ada gangguan yang berarti," kata Imam saat ditemui awak media di Ruang Rupatama Polda Jatim, Selasa (20/2/2024).
 Foto: Praditya Fauzi Rahman |
Imam memastikan pihaknya tetap mengawal pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Jatim. Ia berharap proses tersebut berlangsung aman, lancar, dan damai seperti sebelumnya.
"Ke depan kita akan berjalan dengan baik dan ke depan kita akan komitmen sama-sama dan berkolaborasi serta bekerja sama dengan adik-adik kemahasiswaan untuk membawa Jatim mulai bekerja, masyarakat biar segera beraktivitas normal dan kita bisa meningkatkan status kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
"Kita kawal hasil pemilu ini, apapun hasilnya kita hormati dan membawa situasi yang kondusif di Jatim," imbuhnya.
Sementara itu, Sekjen Cipayung Plus Rumah Kebangsaan Jatim M. Firdaus Suudi menerangkan kedatangannya bersama belasan rekannya kali ini untuk menyambung kolaborasi dan komunikasi pasca pemilu 2024. Lalu, meminta arahan dan nasihat untuk koordinasi keamanan serta ketertiban di Jatim pasca pemilu.
"Ini tadi sudah disampaikan bahwa apapun yang terjadi hasil pemilu dan sebagainya, harus kita hargai dan hormati bersama untuk menyerahkan kepada pihak berwenang, dalam hal ini KPU, tentu harus kita hormati dan hargai," tuturnya.
Ia berharap, para mahasiswa dan masyarakat untuk menerima apapun hasil Pemilu 2024. Serta, tak termakan serta terprovokasi berita hoax.
"Mungkin kalau kita buat santai lah dan tanggapi dengan kepala dingin serta tidak tersulut emosi, saling kroscek dan hargai satu sama lain, ibaratnya jangan termakan isu-isu hoax," tutupnya.
(pfr/iwd)
