Mengenang Perjuangan PETA Lewat Drama Kolosal Dharma Kobar Agni Bela Nagari

Mengenang Perjuangan PETA Lewat Drama Kolosal Dharma Kobar Agni Bela Nagari

Fima Purwanti - detikJatim
Sabtu, 17 Feb 2024 23:50 WIB
Drama kolosal PETA
Drama kolosal PETA di Blitar. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Drama kolosal pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) digelar malam ini. Drama kolosal bertajuk Kobar Agni Bela Nagari itu digelar dengan melibatkan 200 peserta, termasuk siswa dan seniman.

Drama kolosal pemberontakan PETA bertajuk Kobar Agni Bela Nagari digelar di Monumen Meta. Pertunjukan dimulai dengan beberapa penampilan sendratari.

Drama kolosal pemberontakan PETA itu berlangsung dengan penampilan peserta kolosal yang memukau masyarakat. Sejumlah warga juga tampak nyaman duduk menonton di depan layar berukuran besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Drama kolosal peringatan perjuangan pemberontakan PETA kali ini temanya itu Kobar Agni Bela Nagari. Artinya kobaran semangat dalam membela negara, ini sesuai dengan perjuangan pahlawan PETA," kata Kepala Disbudpar Kota Blitar Edy Wasono kepada detikJatim, Sabtu (17/4/2024) malam.

Edy menerangkan, tema drama kolosal pemberontak PETA selalu berbeda. Seperti pada kolosal PETA yang ke 79 ini, meskipun tujuannya sama yakni dalam memperingati perjuangan pahlawan PETA.

ADVERTISEMENT

"Ini juga sebagai bentuk peringatan hari cinta tanah air, karena kolosal PETA ini bertujuan untuk memperingati perjuangan tentara Soepriyadi dan pasukannya. Kemudian juga bagaimana perjuangan para pejuang melawan penjajahan," terangnya.

Menurut Edi, ada sekitar 200 peserta terlibat dalam drama kolosal PETA. Melibatkan perwakilan pelajar, pegawai Pemkot Blitar, hingga sejumlah seniman di Blitar.

Drama kolosal PETADrama kolosal PETA di Blitar Foto: Fima Purwanti/detikJatim

Kata Edi, ratusan pelajar selalu dilibatkan dalam pagelaran drama kolosal PETA. Alasannya agar para pelajar turut memahami perjuangan PETA Blitar. Selain itu, pelajar juga dapat menjadi contoh bagi sesama pelajar untuk mendorong rasa nasionalisme.

"Kita ingin generasi muda tahu apa itu perjuangan PETA, dan menanamkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Kemudian pertunjukan (PETA) digelar untuk umum, agar masyarakat tidak lupa dengan PETA," tandasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads